Share

Bab 49 ( Aroma Bangkai Yang Telah Tercium )

Selagi melewati jalanan yang masih belum terlalu ramai kendaraan, Abian kembali memelankan laju kendaraannya. Ingin rasanya bertanya, tapi aku merasa tak enak sekaligus masih merasa kesal dengan sikap Abian yang masih menyimpan rahasia tentang pertemuannya dengan paman Hamzah.

"Kalau ada yang ingin kau tanyakan, katakan saja. Bisa-bisa kau mati penasaran dengan isi pertanyaan di kepalamu."

Aku menoleh melihat ke arah Abian. Pria itu nampak membuka kaca jendela mobilnya dan dengan cekatan mengeluarkan sebatang rokok dan korek api.

"Mulutmu Seperti seblak pedasnya kalau bicara!" aku ingin sekali mengomentari tentang hal yang baru saja aku lihat. Karena setahuku, Abian bukanlah seorang pecandu rokok. Tapi, hal itu urung kulakukan. Aku bukanlah siapa-siapa bagi pria berbulu mata lentik itu, jadi tak sepantasnya diriku melarang atau menegurnya.

Aku membuang pandangan ke arah jendela. Segera aku membuka jendela mobil agar asap rokok Abian dapat bebas keluar bersamaan dengan angin yang berh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status