Share

Bab 77

"Melanggar pantangan?"batin Haris mengulang ucapan Intan seraya menatap mata indah milik bosnya yang bisa dia tatap sepuas mungkin.

Mereka bertiga duduk di sana saling menatap pohon buah. Ada rasa ragu untuk mengambil namun qda fikiran mungkin ini rezeki.

Kebingungan menghinggapi mereka.

"Oh. Jadi bos sengaja menarikku karena takut buah ini hanya jebakan?"batin Haris dan Haical dengan raut wajah yang sudah tampak amat pucat.

Lagi-lagi mereka harus menelan salivanya.

"Tenggorokan sangat haus. Perut sangat lapar. Kita harus jalan lagi tanpa mengambil buah sedikitpun atau hanya sekedar menghilangkan dahaga?"

Haical dan Haris berkata di dalam hati. Mereka berfikiran sama.

"Ayo sebaiknya kita jalan lagi," seru intan.

"Apa aku masih bisa hidup hari besok?" batin Haical.

Berbeda dengan Haris.

"Wanita ini benar-benar tangguh. Andai saja dia bukan bosku, aku pasti akan memperjuangkan apapun rintangannya! Tapi sayang, wanita tanggu yang sempurna seperti dia harus menjadi korban lelaki yang bren
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status