Share

7. Perpisahan Sepihak

"Apa? Kamu gila, ya?" hardik Andra dengan napas naik turun. Dia begitu emosi begitu mendengar Kayla memintanya untuk meninggalkan Adelia. "Adel baru saja melahirkan. Lalu kamu minta aku buat ninggalin dia dan bayi kami? Kamu punya otak nggak, sih, Kay?"



Kayla menahan tangannya yang gemetar saat mendengar jawaban Andra.



Bukan! Bukan jawaban seperti ini yang dia mau.



Apa Kayla salah mengenai permintaannya pada Andra? Biar bagaimana pun Kayla masih berhak untuk Andra. Pria itu masih suami sahnya, dan Kayla berharap mereka bisa memperbaiki hubungan yang sudah rusak ini.



"Kamu yang lebih nggak punya otak dan perasaan, Mas. Aku ini istri kamu, aku juga bisa kasih kamu anak, tapi kenapa kamu malah berbuat zinah dengan wanita seperti itu?"



Plak!



Kali ini Andra yang menampar pipi Kayla dengan kuat karena berpikir jika wanita itu sudah melewati batas.



Sementara itu, Kayla menyentuh pipinya dengan perasaan bercampur aduk. Ini adalah pertama kalinya Andra melakukan kekerasan seperti ini, dan itu semua karena wanita yang datang dari masa lalunya.



Kayla termenung, seketika lututnya terasa lemas sampai dia jatuh terduduk di hadapan Andra, dengan air mata yang turun begitu saja.



"Salah aku apa, Mas?"



"Sekali lagi kuperingatkan, jangan pernah menganggap Adelia wanita seperti itu. Dia wanita terbaik yang pernah aku kenal!"



Kayla masih menatap datar ke depan sana, dengan tangan yang masih memegang pipinya yang terasa panas.



"Mas Andra," panggil Kayla lirih. Dengan tangan gemetar, wanita itu berusaha menggapai tangan Andra. "Aku mohon. Kita mulai lagi semuanya dari awal. Sejak awal dia tidak pernah ada dalam cerita kita, Mas."



Wajah Andra yang mengeras tampak terpengaruh dengan permohonan Kayla. Wanita itu menangis dengan memegang tangannya, dan Andra merasa tidak tega.



"Mas, tinggalkan wanita itu, dan aku bisa memberikanmu anak." Kayla menggeleng kuat dengan rambut yang sudah berantakan. "Aku akan turuti semua keinginan kamu. Aku akan resign dan stay di rumah."



Kayla sangat mencintai Andra lebih dari dirinya sendiri. Di dunia ini hanya Andra yang menerimanya dengan tangan terbuka. Hanya Andra yang mau menikahi gadis yatim piatu tanpa asal usul yang jelas seperti dia.



Kalau Andra pergi, lalu bagaimana dengan semua dunia Kayla?



Hati Andra berdesir saat mendengar semua permintaan Kayla. Andra tahu jika dia sudah berbuat kesalahan, dan Kayla sama sekali tidak melakukan apa pun yang bisa membuatnya marah. Wanita itu selalu menuruti semua keinginannya.



Jujur saja, hati Andra menjadi tergugah. Meski dia sangat mencintai Adelia, tetapi Kayla tetap punya tempat tersendiri di hatinya.



"Bangun, Kay!"



Kayla menggeleng. "Aku mau memulai semuanya dari awal lagi. Aku tidak punya siapa pun lagi di dunia ini selain kamu, Mas. Jangan bersikap seperti ini kepadaku."



Andra menghela napas panjang, lalu melepaskan tangan Kayla. Kemudian pria itu merunduk dan menyentuh bahu istrinya yang bergetar, lalu membantu Kayla untuk berdiri.



"Kamu masih ingin kita bersama?"



Wajah Kayla langsung berbinar mendengar pertanyaan Andra. Wanita itu mengangguk dengan senyum lebar. "Aku mau, Mas. Kita mulai semuanya dari awal lagi, ya?"



"Tapi dengan satu syarat!"



"Syarat?"



"Ya, Adelia akan menjadi madumu!"



Deg!



Kayla merasa seperti disambar petir di siang hari mendengar syarat yang Andra katakan.



Wajah wanita itu memerah karena menahan rasa sakit dan juga amarah.



Andra memintanya untuk berbagi suami?



Itu mustahil!



"Maduku? Kamu gila, Mas! Aku tidak mau berbagi apa pun, termasuk suamiku sendiri."



"Aku tidak bisa meninggalkan Adelia begitu saja, Kay. Bayi kami masih baru lahir. Memangnya kamu tega membuat anak yang baru lahir itu tidak mengenal siapa ayahnya?"



"Dia tetap bisa mengenal siapa ayahnya, Mas, atau kalau kamu minta aku buat merawat bayi itu aku juga bersedia. Tapi, untuk berbagi suami ... aku tidak bisa."



Andra mengusap wajahnya dengan gusar mendengar penolakan Kayla. Padahal baru saja dia tergugah dan merasa bersalah karena telah menyelingkuhi istrinya.



Namun, setelah mendengar penolakan Kayla, hatinya langsung merasa panas.



"Kenapa kamu jadi tidak tau diri seperti ini, Kayla! Aku mau menerimamu kembali karena aku merasa bersalah."



"Mas."



"Aku merasa kasihan karena kamu tidak punya siapa pun lagi, tapi untuk meninggalkan Adelia aku tidak bisa. Dia cinta pertama aku, Kay," ucap Andra seolah menekankan posisi Adelia di hatinya.



"Tapi aku istri kamu, Mas!"



Andra terdiam dengan wajah gusar. Pria itu tidak punya pilihan lain selain ....



"Kalau begitu aku beri kamu pilihan. Tetap bersamaku dengan menerima Adelia sebagai madumu, atau ... kita berpisah!"



Kayla mematung dengan air muka tak percaya. Andra baru saja memintanya untuk berpisah?



"Kamu pasti bercanda, kan, Mas?" tanya Kayla sekali lagi. Dia kembali meraih tangan Andra, tetapi pria itu menepisnya dengan kasar.



"Tidak. Aku serius. Aku tidak bisa meninggalkan Adelia, Kay. Kami sudah punya anak, sementara denganmu? Kita tidak punya apa pun yang bisa dipertahankan."



Hati Kayla menjerit! Mereka tidak punya apa pun yang bisa dipertahankan? Apa Andra tidak menganggap cintanya layak untuk dipertahankan?



"Pilihannya ada di tangan kamu sekarang, Kay!"



Kayla terdiam dengan berbagai macam pertanyaan rumit yang hampir membuat kepalanya meledak.



"Lagi pula aku sudah bosan sama kamu dan dunia kamu yang hanya berputar di panti saja. Aku menyesal pernah mengenal gadis yatim piatu seperti kamu, Kay!"



Kayla terperangah mendengar ucapan Andra yang begitu menyakitkan.



"Jadi, lebih baik kita berpisah saja!" tukas Andra pada akhirnya, tanpa membiarkan Kayla berpikir dulu.



"Mas, kamu bercanda, kan? Kamu ingin kita berpisah setelah semua ini?" Kayla menggeleng tidak percaya jika Andra bisa setega ini.



Namun, Andra terlihat tidak peduli lagi dengan rengekan Kayla. Dia sudah bulat dengan keputusannya. Menurut Andra, Adelia lah wanita terbaik untuk hidupnya sekarang.



"Mas!" panggil Kayla ketika Andra hanya diam saja. "Kamu pasti bercanda Kita nggak mungkin pisah cuma gara-gara wanita itu?"



Andra menggeleng pelan. Pria itu menyentuh bahu Kayla, sebelum pada akhirnya mengeluarkan kata-kata yang menakutkan untuk didengar. "Kayla, mulai sekarang aku ceraikan kamu. Kita sudah tidak punya hubungan apa pun lagi. Kamu juga sudah bukan tanggung jawabku!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status