Share

6. Bertengkar

"Tidak, Tuan. Suamiku yang membeli rumah ini."

"Suami?" Sudut alis Sagara terangkat ketika mendengar jika Kayla sudah mempunyai suami. "Suamimu pasti punya jabatan tinggi di tempat pekerjaannya. Kalau begitu, aku permisi dulu. Maaf karena sudah lancang bertanya tentang rumahmu."

Kayla kembali menggeleng dengan senyum tipis. Senyum yang langsung membuat Sagara merasakan dejavu.

"Tidak, Tuan. Saya mengerti. Anda pasti takut saya melakukan pekerjaan yang aka merugikan rumah sakit, bukan?"

Sagara terdiam. Padahal dia tidak berpikir seperti itu. Dia bertanya karena memang benar-benar penasaran.

"Kalau suamimu melihat dan salah paham, kabari saja aku. Aku tidak mau dicap sebagai pria perebut istri orang. Kamu masih menyimpan kartu namaku, kan?"

Kayla mengangguk dengan senyum yang dipaksakan. Andra tidak akan marah atau berhak untuk melakukan hal itu kepadanya.

Sebab pria itu sudah berbuat hal yang di luar batas.

Tanpa berpamitan lagi, Sagara segera menutup kaca mobilnya dan berlalu begitu saja meninggalkan Kayla yang masih termenung.

Melihat mobil Sagara yang sudah jauh, akhirnya Kayla bisa menghembuskan napas lega. Dia benar-benar merasa sangat gugup tadi karena duduk dalam satu mobil bersama pria tanpa ekspresi itu.

Namun, saat Kayla berbalik dan melihat rumahnya, wajah wanita itu langsung muram.

Hal yang sesungguhnya baru akan terjadi.

***

"Kamu diantar siapa?"

Kayla menoleh saat mendengar suara Andra yang sedang duduk di sofa, seperti sedang menunggu kedatangannya.

"Apa pedulimu?"

"Oh, jadi dia selingkuhan kamu?" Wajah Andra terlihat berang. Dia langsung berdiri dan menghampiri Kayla. "Kamu selingkuh? Jawab aku!"

Kayla meringis saat merasakan Andra mencengkeram tangannya dengan kuat. Apa Andra bilang barusan?

Dia selingkuh?

"Apa nggak seharusnya aku yang bertanya seperti itu kepada kamu, Mas?"

"Aku sudah bilang akan menjelaskan semuanya, Kay. Aku nunggu kamu pulang dari tadi, tapi kamu baru pulang saat hari sudah gelap begini?"

Kayla membuang wajahnya. Dia tidak mau melihat Andra karena rasa kecewanya yang teramat dalam. Dia tidak bisa membayangkan jika hari ini benar-benar dinas malam. Kalau saja Kayla dinas malam, maka dia tidak akan mungkin tau kebenarannya.

"Menjelaskan apa lagi? Semuanya sudah jelas. Kamu yang selingkuh, bukan aku!" tunjuk Kayla tepat pada wajah Andra.

Melihat keberanian istrinya, Andra tampak murka. Pria itu langsung saja meraih tangan Kayla yang sudah berani menunjuknya.

"Kamu sudah berani sama suami? Kamu sudah nggak menghargai suami kamu lagi, ha?"

"Apa yang perlu aku hargai lagi dari pria seperti kamu, Mas?" teriak Kayla putus asa. Wanita merunduk, dan air matanya jatuh tanpa bisa ditahan lagi. "Kamu bilang tidak mau punya bayi karena merepotkan, tapi sekarang apa? Kamu punya bayi dengan wanita jalang itu!"

"Kayla, jaga ucapanmu!" bentak Andra tak terima. "Adelia bukan wanita jalang. Dia wanita terhormat."

"Terhormat? Tidak ada wanita terhormat yang merebut pria milik orang lain, Mas!"

"Dia tidak merebut aku dari kamu. Aku yang kembali kepadanya. Aku kembali kepada seseorang yang memang seharusnya hidup bersamaku."

Deg!

Kayla tampak terperangah mendengar ucapan Andra. Kembali kepada orang yang seharusnya?

Apa maksud suaminya itu?

"Dia mantan kekasihku. Kami kembali karena memang masih sama-sama cinta."

Sama-sama cinta? Apa telinga Kayla tidak salah dengar?

"Cinta? Kamu mencintai dia, Mas?"

Andra mengangguk yakin.

"Lalu apa arti kata-kaya cinta yang selama ini kamu ucapkan setiap hari padaku?" Suara Kayla terdengar lirih.

Apa dia hanya pelampiasan semata, saat Andra kehilangan masa lalunya?

"Kamu tidak akan mengerti, Kay. Aku menikah denganmu karena ibu yang terus memaksa dan Adelia waktu itu pergi untuk mengejar kariernya. Lagi pula, kamu juga selalu menempel padaku."

Plak!

Andra menyentuh pipinya yang teras panas karena tamparan Kayla yang tiba-tiba.

"Setelah kita hidup bersama selama dua tahun, kamu dengan mudahnya bilang terpaksa menikah denganku?" teriak Kayla dengan mata memerah. Dia tidak menyangka Andra akan berkata seperti ini. "Aku terus menempel padamu? Semua itu aku lakukan karena kamu yang memberi harapan, Mas."

Andra hanya menundukkan wajahnya mendengar semua perkataan Kayla.

"Kamu jahat, Mas!"

"Terus sekarang mau kamu apa?"

Kayla menatap Andra dengan raut tidak percaya. Pria itu dengan mudahnya bertanya apa yang menjadi keinginan Kayla saat ini.

"Kayla, jawab aku!"

"Tinggalkan dia. Aku istri sahmu!"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status