Share

5. Sagara

Setelah selesai bekerja seprofesional yang dia bisa, Kayla memilih berjalan kaki untuk pulang ke rumah.

Padahal jarak dari rumah sakit menuju rumahnya terbilang cukup jauh.

Dia bahkan menolak pergi ke kafe yang sebenarnya dia ingin kunjungi bersama Alana.

Jujur, Kayla ingin seorang diri.

Dia juga tidak mau pulang ke rumah itu atau bertemu dengan Andra.

Tapi kalau dia tidak pulang, Kayla mau tidur di mana malam ini?

"Dia bilang tidak mau punya bayi. Jadi, itu alasannya tidak mau punya bayi." Kayla menatap sepatunya dengan air mata tergenang.

Tangis yang sedari tadi ditahannya, kembali luruh.

Wanita itu berjongkok di tepi trotoar, seraya menutup wajah dengan kedua tangannya.

Dia merasa sendirian.

Kayla tak berani menceritakan ini pada siapapun, bahkan Alana.

Mau taruh di mana wajahnya? Padahal baru pagi tadi dia membanggakan Andra—suaminya yang ternyata brengsek itu.

Dan Andra ... suaminya itu dulu berulang kali mengatakan jika dia mencintainya, tetapi kenapa dia bisa berselingkuh seperti sekarang?

Kayla masih menunduk dengan suara tangis yang tertahan. Dia bahkan tidak peduli dengan beberapa orang yang melewati dan menatapnya dengan aneh.

"Kay," panggil seseorang yang langsung membuat Kayla mendongakkan kepalanya.

Wajah dan hidung wanita itu tampak begitu merah dan sembab.

"Tuan Saga?" Kayla cukup terkejut ketika melihat Sagara berdiri di hadapannya.

Pria bertubuh tinggi itu menatapnya dengan datar, yang tidak bisa Kayla baca.

"Kamu tidak lihat beberapa orang menatapmu aneh?"

"Tuan Saga, kenapa Anda bisa ada di sini?" Kayla segera berdiri dan mengusap wajahnya dengan kasar. Tidak hanya itu, Kayla juga merapikan kembali pakaiannya yang kusut.

"Sama seperti orang-orang itu. Aku melihat pemandangan yang aneh tadi."

Kayla menurunkan wajahnya. Dia tidak berani menatap wajah Sagara yang dingin dan tampak garang itu.

"Maaf," cicitnya, pelan.

"Kenapa minta maaf? Kamu tidak berbuat salah padaku, kan?"

"Ya, kalau begitu—“ "Ayo, ikut aku!" Sagara memotong ucapan Kayla.

Tanpa menunggu jawaban, dia bahkan langsung saja pergi meninggalkan Kayla yang diam dengan penuh tanda tanya.

Apalagi saat melihat Sagara masuk ke dalam mobil mewah yang membuat Kayla meneguk ludahnya dengan susah payah.

Bagaimana tidak, Rolls Royce Ghost keluaran terbaru dengan warna hitam itu punya harga yang fantastis! Dan apa Kayla tidak salah dengar barusan? Sagara mengajaknya naik mobil mewah itu?

"Kayla!" panggil Sagara sekali lagi yang sudah berdiri di sisi badan mobil.

Kayla yang sedang melamun tadi langsung tersentak, membuatnya tanpa sadar langsung berlari dengan cepat menyusul Sagara yang masih menatapnya dengan datar.

Namun, sesampainya Kayla di depan Sagara, wanita itu justru merutuk dalam hati.

Kenapa dia jadi menghampiri Sagara? Seharusnya Kayla berlari saja tadi.

"Masuk."

"Apa?" tanya Kayla yang masih tertegun. 

"Masuk!" Sagara mengulangi kalimatnya. Setelah membukakan pintu dan Kayla masuk dengan menurut, dia segera berjalan pada sisi mobil yang lain.

"Oh, sialan! Kenapa aku menurut saja? Sekarang aku mau dibawa ke mana?" gumam Kayla yang mendadak ketakutan.

Kenapa setiap ucapan Sagara membuat Kayla tidak bisa untuk menolaknya? 

Dia merasa seperti terhipnotis.

"Tuan Saga, kita mau ke mana?" tanya Kayla hati-hati kala mobil sudah berjalan.

Namun, dia masih tidak berani menatap Sagara terlalu lama.

"Makan, dan jangan menolaknya. Anggap saja ini sebagai permintaan maafku karena menabrakmu tadi siang."

Kayla lagi-lagi hanya bisa mengangguk patuh.

Aneh!

Dia benar-benar tidak bisa menolak ajakan Sagara.

Ting!

Suara deringan ponsel, membuat keheningan yang mendadak tercipta di antara mereka menghilang. Sagara mengambil ponselnya yang ada di atas dasbor, lalu melihat pesan yang dia minta siang tadi.

[Ini data yang lo minta, Ga. Ada tiga nama Kayla yang bekerja di rumah sakit di bawah D&W Farmasi.]

Tiga?

Sagara menoleh lalu menatap Kayla sekilas. Mata besar, serta tatapan sendu wanita itu mengingatkannya akan seseorang.

Ada tiga wanita bernama Kayla, itu berarti Kayla yang duduk di sampingnya bisa saja bukan Kayla yang sedang dia cari, tetapi entah mengapa Sagara merasa tidak asing dengan wajah wanita yang sedang duduk di sampingnya.

"Tuan Saga, kenapa melihat saya seperti itu. Apa ada yang aneh?"

Sagara berdeham, dan kembali fokus kepada jalanan di depan sana. "Tidak ada. Hanya saja ... wajahmu aneh," jawab pria itu asal.

Mendengar hal itu, Kayla langsung mengambil cermin kecil di dalam tasnya.

"Apa yang aneh?"

“Tuan Saga,” panggil Kayla lirih. Mereka masih ada di dalam perjalanan, setelah Kayla terpaksa ikut dengan Sagara.

Sagara hanya berdeham saja, tanda jika dia akan mendengarkan apa pun yang Kayla katakan.

“Saya ingin pulang saja.” Kayla menundukkan wajahnya dengan takut-takut. Dia takut Sagara akan tersinggung.

Sagara kembali menoleh dan melihat Kayla yang sedang meremas tangannya sendiri, tanpa berpikir panjang dia akhirnya setuju. "Baiklah."

Kayla langsung mendongakkan kepalanya begitu mendengar jika Sagara setuju. “Kalau begitu saya turun di sini saja, Tuan. Saya akan memesan taksi online nanti.”

“Sebutkan alamat kamu sekarang! Aku yang akan mengantarkan kamu sampai di rumah.”

“Tapi, Tuan—itu tidak perlu.”

Sagara menatap Kayla dengan datar, dan saat itu juga, entah mengapa Kayla langsung merasakan sesuatu yang berbeda.

Tidak ingin membuat Sagara marah, Kayla menyebutkan alamat tempat tinggalnya.

Tak lama, Rolls Royce Ghost berwarna hitam Sagara berhenti di salah satu komplek perumahan.

Setelah sampai, Kayla langsung saja turun dengan hati-hati.

Menutup pintu mobil Sagara, Kayla membungkukkan tubuhnya sebagai ucapan terima kasih.

"Terima kasih banyak sudah mengantarkan saya pulang, Tuan. Maaf karena sudah merepotkan Anda."

Jujur, dia berharap Sagara segera pergi dari rumahnya, tetapi kenapa mobil pria itu justru belum jalan juga?

Wajah Sagara juga masih terlihat dari jendela yang terbuka dengan ekspresi datar. "Jadi, ini rumahmu?" ucapnya.

"I-iya, Tuan."

"Cukup mewah untuk kalangan perawat seperti dirimu. Kau tidak melakukan pekerjaan yang buruk, kan?"

Deg!

Pekerjaan buruk?

Seketika Kayla langsung menggeleng cepat dengan melambaikan tangannya setelah mendengar pertanyaan yang Sagara lontarkan!

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status