Share

Part 16

"Kamu ngapain di sini, Ay?" tanyanya mendekati dan ingin menyentuh punggung tanganku.

"Bukan urusanmu!" jawabku ketus langsung berbalik badan berniat meninggalkan orang tersebut. Aku gegas mengayunkan langkah kaki ke tempat tujuan. Tapi ....

"Ay, tunggu!"

Tanganku dicekal oleh manusia yang paling tak ingin kulihat lagi wajahnya dimuka bumi ini. Apa-apaan lagi sih ini orang.

"Lepas! Kamu mau apa?"

"Kenapa galak banget, sih? Aku cuma mau tanya, kamu sedang apa di sini? Siapa yang sakit? Kamu atau—"

"Sudah kukatakan ini bukan urusanmu, Sultan! Mau aku yang sakit, atau entah siapa pun itu, kamu nggak perlu tau! Sekarang lepaskan tangan kotormu itu dari tanganku. Kalau tidak ...."

"Oke-oke. Aku akan lepaskan. See ... aku—"

Sebelum lelaki itu melanjutkan perkataannya aku sudah berbalik badan dan meninggalkannya di sana. Urusan mama lebih penting dari pada meladeni seseorang dari masa laluku itu.

"Oom ...," panggilku pelan pada Om Santo yang terlihat kuyu. Matanya berair dan merah. Pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status