Share

Part 17

"Non, Non Malaya. Sadar, Non!"

Tepukan pelan terasa di pipi. Wangi minyak kayu putih menyapa indra penciuman. Mataku mengerjap beberapa kali karena cahaya silau yang menyerang menghambatnya untuk terbuka. Kepala juga terasa pusing dan berat.

"Ssssttt," desisku lemah karena merasakan sakit di kepala yang semakin menjadi.

"Alhamdulillah, kamu udah sadar, Ay," ucap seorang lelaki yang suaranya tak begitu asing di telinga.

Sudah sadar?

Aku berusaha bangkit. Bersusah payah membawa diri untuk dapat terbangun, tetapi kepala tak juga bisa diajak bekerja sama. Dunia rasanya berputar, ragaku terhuyung ke belakang. Namun, belum sempat punggung menyentuh ranjang, sebuah tangan kurasakan menyentuh tubuh belakangku hingga tak sampai terjerembab.

"Pelan-pelan, Ay! Jangan dipaksakan! Kamu masih lemah," kata suara lelaki itu lagi.

"Non, minum dulu airnya!" tawar suara seorang perempuan yang kukenali itu Mbok Lani karena mataku masih terasa berat untuk terbuka. Suatu benda kurasakan menyentuh bib
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status