Share

BAB 72

“Ada pesan untuk Kak Bintang, Om? Biar nanti aku sampaikan.” Ujar Dwita dengan santainya. Ia tak menyadari kalau apa yang ia lakukan adalah sesuatu yang sangat tidak sopan. Yaitu mengangkat telepon orang lain, saat pemilik handphone sedang tidak ada di tempat.

“Nggak usah. Biar nanti aku telfon lagi. Lagian ngapain kamu sembarangan ngangkat telfon di HP Bintang? Kamu siapanya emang? Pacarnya? Jadi anak jangan lancang, Dwita. Kamu nggak boleh seenaknya berbuat seolah-olah kalau barang orang lain adalah barang kamu juga.” Omel Rudi. Dia memang paling tak suka dengan sifat anak perempuan Krisna itu. Terlalu manja, egois dan arogan. Berbeda dengan Abyl yang cenderung lebih kalem dan tahu sopan santun.

“Apaan sih Om? Tahu-tahu marah aja. Om juga emang siapanya Kak Bintang sih? Sampai ngomel-ngomel nggak jelas, cuma karena aku angkat telfon di HP nya!” Dwita menjawab dengan sengit. Dia memang tak suka ditegur, meski oleh orang yang jauh lebih tua sekalipun.

“Kamu itu ya, kalau dikasih ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status