Share

Menyambut Kematian

“Huft!”

Visha bersandar di dekat pohon besar yang ada di tempat terakhirnya berhenti tadi. Seperti perintah di dalam pesan tadi, ia harus diam di tempatnya.

Karena kepalanya semakin pusing dan berakibat pada pandangannya yang mulai kabur, Visha pun memutuskan untuk duduk.

‘Dante, bertahan sedikit lagi, Nak. Mama datang,’ batin Visha nelangsa. Sementara air mata kembali membanjir kala ia membayangkan putranya sedang ketakutan.

Tak lama kemudian, ia kembali tak sadarkan diri. Seorang pria yang ditugaskan menjemputnya pun cukup kebingungan melihat Visha yang sudah tergeletak tanpa kesadaran di atas tanah.

“Sepertinya pingsan, Bos,” lapor pria itu lewat protofon—walkie talkie yang menghubungkannya dengan seseorang di dalam gudang.

“Bawa saja ke sini. Jangan lupa tutup matanya dan ikat tangan dan kakinya ke belakang,” perintah seorang pria dari seberang, yang menjadi lawan bicara si pembicara.

“Siap, Bos.”

Si penjemput itu kemudian mengangkat tubuh Visha dan memasukkannya ke dalam mobil. I
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status