Share

Tugas Pertama

"Apa?!" Ernesto mencoba protes. "Pa—maksudku, Tuan Luca—"

Sayangnya, Luca sudah berjalan keluar dari ruang rapat sambil tertawa terbahak-bahak.

Merasa dipermalukan, Ernesto pun terdiam di tempat sambil mengepalkan tinju kanannya.

Melihat respon sang tuan muda, Damian pun segera mengosongkan ruangan, meminta semua peserta rapat segera meninggalkan ruangan.

Sementara itu, Visha menghela napas lelah. Lelah dengan kelakuan antik sang ayah.

Untuk Visha pribadi, entah kenapa, ia bisa memahami sudut pandang sang ayah. Memang awalnya ia merasa tertekan, tapi setelah Visha melihat sisi terang dari sikap keras sang ayah, ia pun bisa bekerja dengan lebih baik.

"Ernesto. Tenang saja. Ada aku." Visha meraih kepalan tangan sang adik, berharap pria muda itu mau mengendurkannya, termasuk emosinya.

Sang adik menggeleng, tidak terima. "Dia bersikap seenaknya! Apa dia sebegitu tak sukanya aku memegang kendali atas perusahaan ini?!" sentak Ernesto dengan nada tertahan.

"Tidak, Ernesto. Tidak seperti itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status