Share

Dua Puluh Tiga

Ardian menghela napas panjang. Ia tak tahu apa yang akan terjadi kemudian hari. Kondisi Antoni sangat kritis. Antara hidup dan mati.

Semua takdir kematian hanya Tuhan yang tahu. Ardian hanya bisa membantu penyembuhan.

"Antar aku melihat jenazah mama dan Yohana."

"Apa kamu yakin?"

"Hei, aku ini Angel. Pasti kuat."

"Baiklah. Nona Angel wanita perkasa."

Angel membulatkan mata tak suka dengan ucapan lelaki itu.

Angel mengikuti langkah dokter berkemaja biru dengan tangan menentang tas berisi alat medis ke bagian ruang mayat di lantai dasar paling pojok.

Mungkin sebagian orang menatap pintu tersebut terasa horor akan tetapi tidak untuk Angel. Ia sangat berantusias masuk ke dalam ruangan tersebut.

Ruang mayat terasa lebih dingin dibandingkan ruang lain. Brankar berjejer rapi di dalam. Semua mayat dalam keadaan tertutup kain putih.

Dokter Ardian membuka selimut yang sudah berlumuran darah.

"Mama ...." Tubuh mertua Tiara terbaring kaku penuh luka dan darah yang masih mengalir dan tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status