Share

Dua Puluh Empat

"Tiara, Papa tak percaya dengan pihak rumah sakit ini. Kita harus membawa mereka pulang. Biar Papa yang mengurus semuanya," ungkapnya. Wajah memerah dan rahang mengeras.

Ros berdiri tak jauh darinya. Wajah basah akibat air mata yang menetas dikelopak mata dengan lensa coklat. Entah air mata asli atau hanya sandiwara saja.

Kesedihan terlihat jelas di wajah cantik istri kedua Antoni. Angel melirik wanita itu memastikan kejujuran wanita itu.

Papa mertua Tiara masih bersikeras untuk membawa mayat mereka. Angel menatap curiga keinginan lelaki paruh baya itu.

"Pa, ini rumah sakit. Jangan berteriak. Banyak pasien lain yang terganggu," ucap Angel lembut menenangkan hati laki-laki berkacamata putih dengan bingkai emas.

"Tiara, Papa gak mau jasad mama dan Yohana mereka yang tangani. Biar Papa yang melakukan tugas itu," mohonnya dengan nada memohon berharap Angel mengabulkan pintanya. Ia berpikir kalau ia berhak atas jasad itu mengapa mereka tak mengizinkannya pada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status