Share

Part 46

"Tenang-tenang bapak-bapak, ibu-ibu, gadis ini adikku yang baru pulang dari Jakarta, jadi wajar saja aku menjaganya dan mengajaknya pulang, karena aku takut dia berkeliaran di kota medan ini."

"Tapi ga perlu pakai memaksa kan Kak? Aku ini sudah 23tahun, bukan boneka yang harus diseret seperti itu!"

"Kau mau kemana rupanya Dek?" tanya seorang Bapak.

"Mau ke desa Asam Rawa, dekat Rantau Bersiul."

"Kenapa kau tak mau ikut kakakmu, ini?"

"Ada sesuatu hal yang tidak bisa saya jelaskan disini Pak, intinya saya tidak mau ikut, apalagi sedari tadi lelaki itu, matanya jelalatan melihat saya," ucap Nirmala sambil menunjuk si Rudi, lelaki itu menundukkan kepalanya semakin dalam karena kini semua mata memandang ke arahnya dengan tatapan geram.

"Kalau adek ini tak mau ikut dengan kalian, janganlah kalian paksa, main tarik saja kayak karung beras kalian bikin."

Dengan wajah tekuk sembilan Melda dan Rudi pergi meninggalkan bandara karena merasa tidak enak, gerak gerik mereka di pantau banyak mata.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status