Share

Bab 439

Hal ini membuat Wenny sangat senang. Dia membatin, 'Hmph! Yoga sialan. Tadi, dia malah bilang pria ini bukan Pak Kusuma dan nggak membiarkanku duduk di sini. Untung saja aku nggak memercayainya.'

Lantaran merasa waktunya sudah tepat, pria berkacamata hitam memutuskan untuk menjalankan rencananya. Dia berbisik, "Nona Wenny, ada hal penting yang ingin kukatakan padamu. Apa aku boleh ganggu waktumu sebentar?"

Hal penting? Selain penyakit kakeknya, sepertinya tidak ada lagi hal penting lain di antara mereka. Sampai sekarang, kejadian tentang Dirga dan sekelompok bos besar Kota Terlarang yang kehilangan kesadaran masih dirahasiakan. Jika hal ini disebarkan, masyarakat pasti akan panik.

Wenny bertanya, "Apa kamu ingin membahas penyakit kakekku?"

Pria berkacamata hitam mengangguk sembari menjawab, "Benar."

Wenny berujar, "Kita bicara di ruang awak kabin saja. Ada temanku di sana. Aku bisa meminjam ruangannya sebentar."

"Baik," sahut pria itu.

Kala mereka berdua hendak pergi, jantung Yoga seke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status