Share

Bab 38

"Enggak, Mbak, soalnya besok setelah kirim doa, adik ipar dan mertuaku pindah ke sini. Mbak tahu? Ternyata rumah itu sudah di jual sama almarhum ayah, mas Harman," ucap Mila sambil mengambil posisi duduk di teras.

"Ooh, gitu," kepalaku mengangguk sambil memandangnya.

Rahayu dan ibunya keluar dari dalam, wanita paruh baya itu menghapus air mata yang maish terus mengalir dari sudut matanya.

Mila memandang mereka dengan mata membelalak, yang tadinya dia menghadap halaman rumah kini berputar menjadi menghadap pintu rumahku.

"M-mbak?" Sekilas mata Mila memandang mereka.

"Sssttt ..." Aku memberi isyarat supaya Mila diam, dengan telunjuk tanganku menempel di bibir.

"Ya, sudah, kamu pulang, ibu mau keliling dulu," ucap Bude Sarni menatap Rahayu.

Rahayu menganggukkan kepala, mata gadis itu merah dan sembab. Gadis itu membawa pakaiannya menggunakan tas ransel suamiku.

Tangan Bude Sarni meraih keranjang jualannya, dia melanjutkan perjalanan menuju rumah warga yang lain untuk menjajakan dagangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status