Share

Bab 43

"Lihat itu, Mbak!"

Aku memandang ke mana jari telunjuk Mila mengarah. Mataku membelalak dengan mulut terperangah.

"Astaghfirullah," ucapku terkejut.

Seekor kucing tergeletak dengan bangian punggung menganga hingga nampak isi dalam perutnya. Cairan kental berwarna merah membasahi bulu-bulu halus berwarna kuning di sekujur tubuhnya.

Aku memejamkan mata, tak kuasa aku menatap mata bulat dengan wajah melas seperti ingin menangis, menjerit, bahkan meminta tolong.

"Mil, tolong geh, Aku enggak bisa lihat darah, Mil," ucapku sambil mengalihkan pandangan ke arah depan dengan mata berkaca-kaca.

"Mbak, pake apa, ya, nutupnya?" Tanya Mila sambil berjalan ke arah dapurku.

Aku ikut melangkah di belakang Mila, kubuka karung berisi baju bekas kami. Kuambil baju bekas milik Devan.

"Ini saja," ucapku sambi memberikan sehelai baju kaos oblong berwarna hitam yang sudah memudar warnanya.

"Mil, aku tunggu di depan, ya," ujarku sambil menutup pintu dapur.

Aku mengeluarkan motor dari dalam rumah dengan jantu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status