Share

18. No Romance

“Morning ....”

"Rasanya enak. Coklatnya nggak pahit dan krimnya sangat lembut."

Bimo mengerutkan kening saat Jelita menjawab sapaannya dengan kalimat seperti itu.

'Hah ...? Apanya yang enak? Ngomongin apaan sih?' Pikiran Bimo masih loading.

"Ini pendapatku tentang blackforrest buatan Kak Tika, yang kamu bawain buatku kemarin." Jelita menjawab seakan bisa mendengar isi pikiran Bimo yang kebingungan.

"Ooooh." Bimo tertawa panjang.

"Kemarin kamu bilang, pengen tahu pendapatku soal kue itu kan?"

Bimo garuk-garuk kepala. "Ah, ... iya-iya," katanya sambil mengangguk-angguk.

"Sampaikan salamku buat Kak Tika, aku menyukai kue buatannya. Makasih ya. Ehm— aku cuma mau bilang itu aja kok,” kata Jelita, kemudian gadis itu tertawa lirih, suara tawanya itu bagai nyanyian yang mengalun merdu di telinga Bimo sehingga Bimo pun ikut tertawa senang mendengarnya.

"Udah ya, Bim. Bye."

"Wait ...! Ha-halo, Jelita? Halo ...??"

Bimo terbengong-bengong karena Jelita menutup teleponnya. Pembicaraan ya
Indy Shinta

Keep enjoy & klik vote :)

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status