Share

112. Jangan Munafik

“Bun, aku baringkan di kamar atau di sofa?” tanya Bara, sedang Bima ada dalam gendongan pria itu. Kakinya melangkah memasuki rumah setelah beberapa saat yang lalu mengajak jalan-jalan Bima dengan mobil barunya.

Selama beberapa jam yang lalu, Bara mengajak putranya itu untuk mencoba mobil barunya. Mereka jalan-jalan, berkeliling menyusuri jalanan yang sepi agar bisa merasakan nikmatnya duduk di mobil. Bara sendiri tidak tahu apakah putranya itu pernah merasakan nyaman berada di mobil saat tahu kalau Nia pasti kesulitan memberikan mobil untuk Bara.

“Langsung di kamar saja, kasihan Nia kalau harus membopong Bima kalau pulang kerja nanti!” pinta Maria, lalu berjalan di depan untuk menuju kamar yang dimaksud, yaitu kamar Nia dan Bima.

Setelah sampai di kamar yang kemarin sempat ditiduri oleh Bara, pria itu membaringkan sang putra dengan perlahan. Bara juga menyelimutinya sebatas dada lalu memberi kecupan hangat di kening bocah tampan yang mirip dengannya itu sambil berucap, “Good night,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status