Share

69. Permainan Yang Sesungguhnya

Bara memang tidak membiarkan Nia menyentuh wajahnya tapi dia yang akan mendekat sehingga memberi kecupan sebentar pada bibir Nia. Ada rasa kecewa ketika Bara melepas ciuman itu.

“Sudah, tidur yuk!” Bukannya melanjutkan memberikan sentuhan Nia, Bara malah menarik selimut dan menyelimuti tubuh mereka.

Nia mulai hilang kesabaran. Otaknya sudah tidak bisa berpikir dengan baik. Yang dia inginkan sekarang adalah Bara menyentuhnya memberi kehangatan untuknya.

“Mas!”

“Tidur, Nia!”

“Gila, apa dia mencampurkan sesuatu pada susu yang aku minum tadi?” Lagi-lagi Nia bertanya dalam hati yang tidak akan pernah mendapatkan jawabannya.

Tanpa sadar Nia mengeram. “Argh ...!”

“Kenapa, Nia?” tanya Bara dengan khawatir lalu mendekatkan wajahnya untuk memastikan keadaan istrinya itu. Namun pandangan Nia tertuju pada bibir sang suami. Rasanya Nia ingin sekali mengulumnya, mengigitnya dan ah ... otaknya mendadak diliputi fantasi liar.

Bara yang tahu arah pandang istrinya itu berniat tambah mengodanya. Bibirny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status