Share

Part (18)

Sama seperti kesedihan yang cepat datangnya, hari juga berlalu begitu saja.

Meninggalkan kejadian pahit yang berubah menjadi sebuah kenangan indah dalam memori, masih tersimpan jelas di pandangannya. Belle menjalani hari-hari buruk anpa penyemangat yang akan mendorongnya ketika jatuh atau sekedar untuk mengatakan, “Teruslah berjalan, semua akan baik-baik saja. Ayah ada di sini, Belle tidak sendiri.”

Tidak! Tidak ada yang baik-baik saja, kata-kata itu menjadi sebuah tamparan bagi Belle saat ini.

“Nak, kau harus sembuh. Ibu sudah tidak punya siapa-siapa lagi.” bisik Livia yang sayangnya didengar jelas oleh Belle. Selama ini ia memang bukan apa-apa di mata wanita itu.

“Ya ... aku memang tidak pernah berarti baginya!” bentak hatinya.

Belle beranjak pergi, meninggalkan rumah sakit lengkap dengan segala umpatan mengiringinya.

Niatnya untuk berpamitan malah mendapat sebuah kejutan yang tak menyenangkan dari sang Ibu tiri.

“Benarkah? Disaat aku akan menganggapnya Ibuku?” Belle penuh dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status