Share

Part (21)

Memanjatkan doa terbaiknya dan berharap semoga ia bisa ikhlas.

Setelah selesai, Belle membeli makanan dan langsung pergi ke rumah sakit. Suasana taman rumah sakit penuh dengan beberapa pasien yang sedang berjemur, sepertinya kondisi mereka mulai membaik.

Namun, saat sudah sampai di koridor ruanh rawat Reval, Belle melihat Ibu tirinya menangis sesenggukan di sana dengan tangan yang disatukan menutupi wajahnya.

Belle segera menghampirinya dan duduk di sebelah Ibu tirinya.

“Ibu, apa yang terjadi? Kenapa Ibu menangis?” Belle memperhatikan mata yang sudah merah itu.

“Reval! Dia bangun tadi, tetapi tiba-tiba sesak nafas! Dokter masih memeriksanya.” ungkap Livia.

Tak dapat menyembunyikan jiwa seorang Ibu yang seakan tercabik-cabik saat ini.

“Tenanglah, Bu. Reval akan baik-baik saja.” Belle berusaha meyakinkan sembari memegang tangan Ibu tirinya.

Sesaat setelahnya, dokter keluar dari ruangan Reval melepaskan masker yang menutupi wajahnya.

Livia langsung menghalangi jalan dokter dengan p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status