Malam itu, suasana sunyi hanya diselingi oleh desiran angin malam yang dingin.Christopher menyaksikan Selena yang tidur lelap di atas ranjangnya, wajahnya yang tenang seolah menjadi lukisan yang abadi. Tatapan Christopher penuh dengan kelembutan yang tak terungkapkan, anggun dan dalam seperti samudera yang tenang namun dalam. Rasa hangat di dalam dadanya tumbuh dengan pesat setiap kali matanya melewati wajah Selena yang damai.Bagi Christopher, kehangatan dan kelembutan yang Selena bawa terasa begitu kontras dengan kekerasan dan tajamnya sifatnya. Dalam keremangan malam, Christopher merasa dirinya terjebak dalam pusaran emosi dan perasaan yang tak pernah la rasakan sebelumnya. Bagai arus yang membawa jiwanya dalam petualangan yang baru dan tak terduga.“Betapa bodohnya aku yang telah membiarkan gadis tolol ini berada di atas ranjang ku.” Ujar Christopher sambil tersenyum tipis.Christopher berkedip singkat. Perasaan yang membingungkan, bukan? Ketika hati yang keras dan dingin mulai t
Dengan hati yang teguh dan keputusan yang sudah diambil, Christopher menyantap sarapan dengan rasa canggung namun fokus pada rencana yang sudah ia susun. Meskipun makanan tersebut bukan favoritnya, ia menyuapinya dengan perasaan campuran antara kegelisahan dan harapan.“Kau tidak boleh pergi karena aku ingin sarapan denganmu, kamu harus punya banyak tenaga untuk bersiaga jika sewaktu-waktu aku tidak bisa tahan lagi dengan tubuh kurusmu itu!” Tegasnya berlawanan dengan isi pikirannya,(dia sedang berlatih.)Selena hanya diam, dia tidak menjawab sebab saat ini masih dalam kondisi terlelap di atas ranjang Christopher.“Apa aku harus membawa dia pergi ke Monaco? Tidak, bahkan aku ingin membawa dia kemanapun aku pergi!” Batinnya kesal.Hatinya terusik oleh keinginan yang tak terelakkan untuk membawa Selena pergi, meskipun rencana itu telah dipertimbangkan secara seksama. Kepanasan api kasih sayang dalam dirinya membuatnya bertekad untuk selalu memiliki Selena di sisinya.Dengan hati-hati da
“Hari ini kau jangan jadi tukang sampah dulu, aku ingin kau menemaniku di sepanjang hari kemanapun aku pergi. Tapi bukan berarti kau bisa berbuat semaumu, jangan juga berdekatan dengan ku. Dua meter, kau harus berjarak dua meter dari keberadaan ku!”Dengan suara tegas dan jelas, Christopher memberikan instruksi pada Selena.Keengganan Christopher untuk merenggangkan hubungan mereka, hal itu adalah campuran antara keinginan untuk melindungi dan membatasi keterlibatan emosional. Dalam pemandangan yang menjelaskan dan memikat, dua dunia yang bertabrakan ini terus menunjukkan pertanda hubungan yang kerap membingungkan, namun tak terelakkan.“Jika aku menolak permintaan Anda?” tanya Selena dengan serius.Christopher serius menatap Selena sejenak sebelum menjawab dengan tegas, “Jika kau menolak, maka kau akan kembali ke tugasmu sebagai tukang sampah dan tidak akan ada kesempatan lain seperti ini untukmu.”“Oho, tidak! Bahkan itu terlalu sederhana, seharusnya aku menguliti atau menggorok leh
Monaco memang memiliki kehidupan mewah dan kemewahan menjadi ciri khas dari negara kecil ini. Sebagai salah satu negara termahal di dunia, Monaco menarik para wisatawan kaya dengan kemegahannya.Meskipun ukurannya kecil, Monaco memiliki penduduk yang terdiri dari orang-orang kaya yang terkenal dengan kekayaan dan gaya hidup mewah mereka. Dengan PDB per kapita yang tertinggi di dunia, Monaco menonjol sebagai tempat yang menawarkan kemewahan dan eksklusivitas bagi para penghuninya.Dengan 32% dari populasi Monaco terdiri dari miliuner dan multi-miliuner, penduduk setempat dikenal atas kepemilikan properti mewah dan kapal pesiar. Investasi yang dilakukan oleh penduduk Monaco mencerminkan kemewahan dan gaya hidup yang tinggi.Sistem pengawasan yang sangat efisien, dipasang di setiap sudut kota, serta polisi yang siap siaga setiap saat, memberikan keamanan bagi warga Monaco. Selain itu, anggota Christopher yang tersebar di berbagai titik juga menjamin keamanan propertinya.Di Monaco, terdap
Sebagai wanita yang pandai menjatuhkan atau mempermalukan orang lain, Helena merencanakan tindakan yang penuh dengan kejahatan dan tipu daya.Helena merenung dalam hatinya, “Mari kita cari tahu, apa yang bisa kulakukan terhadap Selena?”Helena memanggil seorang anak buah kemudian berbisik, isinya adalah sebuah perintah kesepakatan untuk mengumpulkan sejumlah pria dan tujuannya menggoda Selena.****“Hai sayang,”“Cobalah Sampanye ini, rasanya lebih ringan daripada anggur yang ada di mejamu.”“Terimakasih.” Singkat Selena menyahuti.Selena tersenyum setiap kali seseorang menyapa dan menawarkan segelas Sampanye, dikelilingi oleh banyak orang dan berbincang santai dengan para tamu undangan pesta ulang tahun Marlon. Meskipun masih muda dan berusia 20 tahun, gadis itu terlihat anggun dan cantik, bahkan dari kejauhan. Keanggunan dan keindahannya bersinar melalui aura tenangnya seperti bunga, sementara senyum ramahnya berhasil memikat semua orang di sekitarnya.“Apa kau datang seorang diri?”
“Apapun alasanmu, kau tetap harus mendapatkan hukuman!”Christopher membuka ikat pinggangnya dengan kemarahan yang tegas di garis wajahnya.Selena tetap tenang meskipun merasa tegang.Dengan mantap, dia menjawab, “Jika memang itu keputusan Anda, saya siap menerima konsekuensinya.”Sikapnya yang tegar dan penuh martabat membuat Tuan Christopher terdiam sejenak, terpesona oleh keberanian dan kepatuhan Selena.“Oh benarkah? Apa yang kau bisa lakukan untuk menenangkan ku huh?” gertak Christopher dengan nadanya yang tegas dan senyumnya yang sinis.“A-aku…”Selena hendak menjawab, namun lidahnya keluar dan tubuhnya membeku saat jemari Christopher mulai mengusik G-sport nya yang berharga. Pria itu menyisipkan, memasukan dan memutar sampai membuat gairah Selena terus melanda. Didorongnya maju dan mundur, membuat tubuh Selena menegang namun dadanya membusung dan menantang Christopher dengan berani.“Buktikan jika memang kau hanya setia kepadaku?” nadanya sinis dan mengejek, namun tidak menghen
"Aku tidak bermaksud seperti itu, Tuan Christopher. Aku mohon ampuni aku dan percayalah, saya tidak tertarik pada pria lain seperti yang Anda tuduhkan sejak tadi,” ucap Selena dengan suara lembut sambil berusaha menjelaskan, meskipun keadaan terus memanas dan terasa rumit bagi dirinya.Karena Christopher terus menggerakan pinggulnya dengan lincah, dan tak memberinya ampun. Walaupun sakit tapi dia menikmatinya juga.Christopher mendengarkan dengan tajam, tetapi tetap terus mengintensifkan gerakannya yang mendominasi. Dia merasakan ketegangan dalam tubuhnya yang menegang, melihat bagaimana Selena berjuang untuk menahan diri tanpa bersuara, tubuhnya bergetar tanpa henti, memperkuat dorongan dalam dirinya untuk bergerak lebih cepat.“Sudah kukatakan, jangan tahan teriakanmu! Fokus pada diriku, jangan memejamkan matamu! Kamu seharusnya patuh sebagai pelayan!” bentak Christopher, masih penuh dengan amarah yang membara. “Ah! Arghhh!” Selena tidak bisa menjawab, setiap kali mencobanya yang k
“Christopher coba kau ajari dia minum Sampanye, berikan yang ringan-ringan saja dulu.” ucap Harvey memprovokasi Christopher.Christopher menatap Harvey dengan tatapan tajam, menunjukkan rasa ketidaksetujuannya terhadap permintaan itu. Harvey berhasil memprovokasi Christopher dengan cara halus, menciptakan ketegangan yang terasa begitu nyata di antara mereka.Selama ini, Christopher tidak pernah membawa seorang selir pun ke hadapan umum, bahkan Helena sebagai istrinya belum pernah dihadirkan dalam acara publik seperti ini. Situasi malam ini terasa sangat mengejutkan dan membawa variasi dalam pola tindakan biasa Christopher.“Ayolah Christopher, dia juga gadis yang perlu tahu kehidupan asyik di luar ranjang.” Lanjut Harvey lagi sambil tertawa mengejek.Christopher menanggapi Harvey dengan tegas dan sinis, menegaskan otoritasnya atas Selena.“Gadis 20 tahun ini hanya boleh diberikan jus saja, segala sesuatu yang dia makan dan minum harus sesuai dengan keputusan ku. Kau tidak perlu campur