Share

50. Bangkitnya Pusaka Kujang Emas

Limbur Kancana langsung berjongkok di batu tempat tiruannya menghilang. Pria itu mengamati tubuh Lingga yang mengambang di sungai. Ia mengambil sebuah ranting kecil, kemudian mengorek-gorek telinga dan lubang hidung pemuda itu. “Apa kau sudah mati, Lingga? Aku tidak tahu kalau kau akan pergi secepat ini. Semoga kau tenang di alam sana.”

“Hentikan, Paman.” Lingga menepis ranting, lalu melompat ke dekat Limbur Kancana. “Aku hanya kelelahan.”

“Aku pikir kau mati.” Limbur Kancana terkekeh. “Padahal kau masih muda dan belum sempat merasakan kenikmatin yang tiada duanya.”

“Kenikmatan apa itu, Paman?”

Limbur Kancana berbisik di telinga Lingga, “Kenikmatan yang hanya bisa kau capai dengan seorang wanita. Kau akan dibuat terbang ke langit tinggi, merasakan kenyamanan yang luar biasa sampai kau lupa rasanya bersedih.”

“Hen-hentikan, Paman.” Lingga mendadak merasakan panas di wajahnya. Ia kemudian melompat ke seberang sungai. “Aku tahu Paman hanya ingin mengerjaiku lagi. Bukan saatnya bagiku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status