Chen Yang bersama Tabib Sun Bai menuntun para murid sekte Lampion Merah bersembunyi di ruang rahasia yang berada di bawah tanah. Setidaknya ada sekitar 75 murid yang berada di sekte Lampion Merah. Ruangan tersebut berukuran cukup besar dengan sejumlah obor yang menyala. Jumlah obor terlalu sedikit dibandingkan dengan luasnya ruangan, sehingga cahaya yang dihasilkan terbilang redup. Untuk mengurangi kepanikan para murid, Tabib Sun Bai menceritakan situasi dunia persilatan saat ini. Dalam waktu satu tahun, dunia persilatan mengalami perubahan yang drastis. Dari yang awalnya tenang menjadi penuh darah. Hal itu dimulai ketika ditemukannya kunci untuk membuka Peti Pengetahuan. Di dalam Peti Pengetahuan, terdapat lima kitab yang memiliki ilmu beladiri tertinggi. Lima kitab tersebut dikenal sebagai Kitab Langit. Para Pendekar dari berbagai sekte ingin membuka peti tersebut agar bisa mempelajari ilmu yang telah hilang 200 tahun yang lalu. Namun, yang terjadi justru kekacauan. Terjadi pe
Gadis muda itu tidak punya banyak waktu untuk terus meladeni Chen Yang. Ia ingin segera mengakhiri pertarungan sehingga mulai menggunakan jurus andalannya. Sebuah tebasan ia berikan, Chen Yang bisa menahan tebasan tersebut, tapi dua tebasan yang entah dari mana datangnya melukai Chen Yang. Dua goresan pedang mengukir tubuhnya. Chen Yang terkejut, jurus seperti ini baru pertama kali ia lihat. Belum hilang rasa terkejutnya, Chen Yang kembali menerima tebasan dari gadis muda itu. Sama seperti sebelumnya, tebasan itu berhasil ditahan, tapi ada dua tebasan yang tak terlihat menyerang dirinya. Chen Yang pun tumbang dalam dua serangan itu. Gadis muda itu merubah arah berdirinya. Zhao Lin yang menyadari gadis itu mengincar dirinya, langsung berlari. Namun, gadis itu lebih cepat dan berhasil menangkap Zhao Lin. Ia membawa bocah itu keluar dari sekte Lampion Merah. Chen Yang langsung membangkitkan diri untuk mengejar, tapi jejak mereka sudah menghilang. “Sebenarnya siapa gadis itu? Apa hubu
“Perjalanan kita masih jauh, sebaiknya isi perutmu terlebih dahulu!” Sepotong roti diberikan oleh Yin Yiyue pada Zhao Lin yang sedang tiduran di atas jerami di dalam sebuah gubuk tua. Wajah Zhao Lin terlihat masam melihat gadis muda yang menculiknya. “Cuma roti, apa tidak ada hidangan daging?” “Kamu sedang diculik, jangan minta yang macam-macam!” Zhao Lin menghela nafas, “Kukira diculik oleh kakak cantik berwajah bangsawan akan mendapatkan pelayanan kelas bangsawan, ternyata sama saja dengan om-om botak garang berkumis.” “Jika yang menculikmu om-om botak garang berkumis, kamu tidak akan bisa bicara seperti ini.”Tidak ada niat buruk dari Yin Yiyue menculik Zhao Lin. Apa yang ia lakukan semata-mata untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh gurunya. Entah apa alasannya, sang guru begitu tertarik menjadikan Zhao Lin sebagai seorang murid. Permintaan sang guru terasa sedikit janggal. Mengapa harus membawa Zhao Lin secara diam-diam, padahal bisa meminta secara baik-baik pada sekte
Yin Yiyue membangkitkan badan untuk berdiri. Namun, ia langsung tumbang tidak sadarkan diri.Zhao Lin menjadi panik, ia menggoncang-goncang tubuh Yin Yiyue. “Kakak... kakak...! Apa yang terjadi denganmu!”Para rombongan bagsawan Wei hanya melihat tanpa membantu. Ada perasaan takut pada diri mereka melihat kemampuan dari Yin Yiyue. Apalagi mereka tidak mengetahui niat kedua orang itu.Zhao Lin menjadi kesal dengan reaksi rombongan tersebut. “Kakakku sudah membantu kalian! Kenapa kalian malah diam saat kakakku membutuhkan pertolongan!”“Kenapa kalian diam saja, cepat bantu mereka!” perintah gadis muda yang kira-kira satu tahun lebih muda dari Zhao Lin kepada para pengawal.Namun, sang ayah justru menghentikannya. “Tunggu dulu! Kita tidak tau siapa mereka. Bisa saja ini adalah jebakan!”Para pengawal menodongkan bilah pedang pada Zhao Lin dan Yin Yiyue membuat Zhao Lin bertambah kesal. Ia tidak menduga situasinya akan seperti ini.“Ayah... mereka sudah membantu kita! Kenapa harus memperl
Kediaman keluarga Wei tidak jauh dari lokasi mereka sebelumnya. Kurang dari satu hari perjalanan, mereka sudah sampai ke tempat tujuan.Bangunan tersebut lebih mewah dari pada bangunan di sekitar. Pagar yang tinggi memisahkan kediaman keluarga tersebut dari pemukiman penduduk.Keluarga bangsawan dapat dibagi menjadi keluarga inti dan keluarga cabang. Diantara keluarga cabang terdapat sistem peringkat untuk menentukan pengaruh mereka terhadap keluarga inti. Peringkat keluarga cabang ditentukan berdasarkan prestasi yang dicapai.Wei Zhong termasuk ke dalam salah satu keluarga cabang dengan peringkat yang tinggi, sehingga membuat ia memiliki hak untuk menjadi seorang Walikota di Kota Nanhe.“Tuan Besar! Koki baru yang Tuan Besar minta telah datang. Sekarang ia sedang menunggu kedatangan Tuan Besar.” Seorang pelayan datang memberi informasi pada Wei Zhong.“Baiklah! Aku akan menemuinya! Jiali... tolong antar tamu kita ke kamar yang sudah dipersiapkan. Ayah ada keperluan.”Wei Zhong segera
Matahari baru menampakkan wujud, Zhao Lin langsung bergegas menemui Wei Jiali untuk menagih janji. “Nona Wei... kamu sudah janji untuk menemaniku ke makam orang tuaku pagi ini.” Ucap Zhao Lin. “Zhao-gege... kamu terlalu formal, panggil saja aku Jiali. Bagaimana kalau aku memanggilmu Lin-gege?” “Terserah kamu! Ayo cepat kita pergi!” Kedua bocah itu pergi meninggalkan kediaman keluarga Wei menuju Sungai Selatan. Zhao Lin masih mengingat lokasi makam kedua orang tuanya meski ia sudah tidak lagi mengunjunginya sejak hari pemakaman. Kota Nanhe berbatasan langsung dengan Sungai Selatan. Lebih tepatnya Sungai Selatan berada di depan gerbang selatan Kota Nanhe. Ada dua gerbang yang menjadi pintu masuk Kota Nanhe, gerbang utara dan gerbang selatan. Gerbang utara merupakan pintu masuk untuk perjalanan darat sementara gerbang selatan adalah pintu untuk perjalanan melewati sungai. Dari gerbang selatan, Zhao Lin dan Wei Jiali harus berjalan ke arah barat selama setengah jam untuk sampai di m
“Selama tidak ada bukti, kita tidak bisa menuduh mereka. Aku akan menyelidiki mereka terlebih dahulu,” ucap Wang Maorong. “Senior Wang tidak perlu repot. Urusan keamanan keluarga Wei adalah tanggungjawabku. Senior Wang hanyalah orang luar.” Ucap Ketua Penjaga. Pandangan tajam diberikan oleh Wang Maorong pada Ketua Penjaga. Ini adalah pertama kalinya Wang Maorong melihat orang itu. Terakhir kali ia mengunjungi keluarga Wei, Ketua Penjaga dijabat oleh orang yang berbeda. Dari penampilannya, orang itu masih berusia sangat muda, kira-kira seumuran dengan Yin Yiyue. Wang Maorong merasa kagum dengan Gao Hao yang bisa menduduki posisi Ketua Penjaga di sebuah keluarga bangsawan di usia semuda itu. Hanya saja, cara ia bicara tidak disukai oleh Wang Maorong. “Senior Wang Maorong memang memang bukan bagian dari keluarga ini, tapi kami memiliki hubungan yang baik. Saya tidak bisa memaksa Senior Wang untuk terlibat dalam kasus ini, tapi juga tidak bisa menolak jika Senior Wang ingin melibatkan
“Kenapa kalian membuat keributan di rumahku!”Kedatangan Wei Zhong menghentikan perdebatan yang terjadi. Para pengawal memberi jalan pada Wei Zhong memasuki ruangan.Suasana sempat menjadi hening sebelum akhirnya Gao Hao bersuara.“Tuan Wei... kami sudah menemukan bukti bahwa yang melakukan pembunuhan adalah bocah itu!” ucap Gao Hao sambil menunjuk Zhao Lin.“Bukti itu tidak cukup kuat untuk menuduh anak ini!” ucap Wang Maorong membela Zhao Lin.Kembali terjadi perdebatan diantara mereka, sementara Wei Zhong terlihat diam seperti memikirkan sesuatu.“Gao Hao... meski kamu memiliki bukti, tapi kamu tidak bisa mengambil tindakan tanpa perintahku!”Gao Hao langsung terdiam mendengar perkataan Wei Zhong. Upaya penangkapan terhadap Zhao Lin ia lakukan atas kehendaknya sendiri tanpa persetujuan dari Wei Zhong yang merupakan pemimpin tertinggi di kediaman itu.“Tuan Wei... maaf atas kelancangan saya, tapi saya perlu bertindak cepat agar mereka tidak melarikan diri.” Gao Hao membela diri.“Ap