Pendekar Naga Penguasa Dunia

Pendekar Naga Penguasa Dunia

By:  Adnosekai  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
27 ratings
99Chapters
52.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kejadian satu tahun lalu telah membawa kecacatan pada Zhao Lin, ia tidak bisa lagi membentuk Tenaga Dalam sehingga jalan untuk menjadi seorang Pendekar terhambat. Namun, itu semua adalah sesuatu yang direncanakan. Sebuah kekuatan kuno telah terlepas dari segelnya dan mengancam kehidupan di dunia. Zhao Lin dipersiapkan sebagai pewaris dua pusaka tingkat tinggi agar bisa menghentikan bencana yang akan terjadi. Sanggupkah Zhao Lin menguasai kedua pusaka tingkat tinggi dan menghentikan kekuatan kuno tersebut?

View More
Pendekar Naga Penguasa Dunia Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Zaid Zaza
Salam dari ROH KAISAR LEGENDARIS
2024-01-25 20:34:39
0
user avatar
Kenziki Kyozaki
Semangat updatenya Thor. Ijin promo ya, Thor! Bagaimana jika seseorang menjadi setengah manusia dan setengah iblis? Ikuti kisahnya di LEGENDA PENGUASA TAKDIR SURGA.
2023-10-12 11:00:54
0
default avatar
elviyanti166
sehat slalu ya thor.. tetap semangat..!!!
2023-09-16 15:41:57
0
default avatar
yusuftanjung2006
kapan update lgi thor???
2023-09-03 12:41:49
0
user avatar
JP
Baca Pendekar Dewa Naga. Thanks.
2023-07-11 00:51:15
0
user avatar
Ariansa Situmorang
ilang tanpa jejak, sebentar lagi yabg qtu pagi ilang juga..wkwkwk
2023-07-09 20:46:46
0
user avatar
Novel Aja
ad terusannya nga ni
2023-06-07 17:10:06
0
user avatar
Aldho Alfina
Sambil menunggu update bisa mampir ke Penguasa Dewa Naga
2023-06-04 04:50:45
0
user avatar
Sandi Sakapeung Ichal Sapalih
ini engga ada lanjutnya
2023-05-01 21:43:55
0
user avatar
Marcus August Toleng
...... keren,,semangat thoooorrrr
2023-04-07 20:34:59
0
user avatar
Marcus August Toleng
...... I like it
2023-04-02 15:26:05
0
user avatar
Dwi Vitri Adiyaningsih
good, seru
2023-04-02 05:03:10
0
default avatar
yusuftanjung2006
dah lama gk up thor, jadi kangen.... segat ya thor!!!
2023-03-26 07:50:19
0
user avatar
ACANKUN
Mantap lanjutkan thor, sekalian Izin promosi di sini, jangan lupa untuk berkunjung di Legenda Kitab Surgawi Makasih thor.
2023-03-18 11:03:15
0
user avatar
Aldho Alfina
Permisi, Numpang neduh thor "Penguasa Dewa Naga" Seorang sampah yang ternyata memiliki identitas luar biasa di belakangnya. bulan ini gas 3 bab/hari
2023-03-03 03:15:22
1
  • 1
  • 2
99 Chapters
1. Zhao Lin
Langit di atas sekte Lampion Merah mulai berubah menjadi gelap. Angin berhembus menggugurkan dedauan yang telah menguning. Zhao Lin yang telah bekerja menyapu tempat tersebut, kini harus menambah pekerjaannya. Daun-daun kering berserakan karena hembusan angin. “Angin sialan! Kau menambah pekerjaanku saja!” Bocah laki-laki berusia sebelas tahun itu kembali melanjutkan pekerjaan, menyapu dedaunan yang jatuh dari atas pohon ke satu tempat. Sesekali ia melirik ke lapangan yang tidak jauh dari tempat ia bekerja. Para murid dari sekte Lampion Merah terlihat sedang berlatih di bawah bimbingan seorang guru. Zhao Lin menghela nafas, hari ini ia tidak terlibat dalam latihan bersama-teman-temannya. Ia harus menjalani hukuman yang diberikan oleh Ketua sekte karena Zhao Lin memukul salah satu murid yang mengejek dirinya. Zhao Lin telah berada di sekte Lampion Merah sejak lahir dan berlatih beladiri sejak usia enam tahun. Saat ia berusia sepuluh tahun, terjadi sesuatu yang mengubah hidupnya. Aya
Read more
2. Menemui Chen Shou
Sebelum menjalani hukuman, Zhao Lin diberi kesempatan untuk mengobati luka yang ia dapat. Sun Bai, seorang Tabib di sekte Lampion Merah membantu Zhao Lin menjalani pengobatan. Beberapa herbal diolah dan diberikan kepada Zhao Lin. “Kenapa kamu melakukan ini lagi? Dalam minggu ini saja kau sudah lima kali berkelahi dengan murid lain.” ucap Sun Bai sambil memberi ramuan pada Zhao Lin. “Mereka terus mengejekku. Aku tidak bisa terima mereka terus memanggilku sampah. Aku harus memberi pelajaran pada mereka. Tanpa Tenaga Dalam pun aku bisa mengalahkan mereka. Jika aku adalah sampah, maka mereka lebih hina dari sampah.” Sun Bai hanya geleng-geleng kepala mendengar jawaban dari Zhao Lin. Bocah yang satu ini benar-benar keras kepala. Harga dirinya begitu tinggi sehingga tidak membiarkan dirinya dihina.Sun Bai membayangkan jika Zhao Lin tidak mengalami kerusakan Lingkaran Pusat. Dia pasti akan memiliki kemampuan setara dengan bibit jenius dari sekte Matahari Timur dan Pulau Bunga Persik. Sek
Read more
3. Serangan Taring Pedang
“Akhirnya mereka datang juga!” ucap Chen Shou mengomentari berita yang datang. Chen Shou sudah memperkirakan sekte Taring Pedang akan datang untuk menyerang sekte Lampion Merah sehingga ia tidak terlalu tekejut. “Chen Yang... bawa murid-murid berlindung di ruang rahasia. Jangan sampai sekte Taring Pedang melukai mereka,” perintah Chen Shou. “Lindungi juga Kitab Mata Angin!” Chen Shou menyerahkan sebuah kitab yang dibungkus dengan kain berwarna putih. Ia tau bahwa Kitab Mata Angin adalah alasan sekte Taring Pedang menyerang sekte Lampion Merah. Chen Shou langsung bergegas keluar untuk memantau situasi. Meski sekte Lampion Merah memiliki kekuatan di atas dari sekte Taring Pedang, tapi ia tidak mau gegabah. Taring Pedang bukanlah sekumpulan Pendekar yang baru mengenal beladiri. Mereka memiliki pemimpin yang memiliki pengalaman di medan pertempuran. Keberanian mereka menyerang sekte yang lebih kuat tentu memiliki perhitungan tersendiri. Sudah pasti mereka memiliki sebuah rencana khusu
Read more
4. Gadis Yang Hebat
Chen Yang bersama Tabib Sun Bai menuntun para murid sekte Lampion Merah bersembunyi di ruang rahasia yang berada di bawah tanah. Setidaknya ada sekitar 75 murid yang berada di sekte Lampion Merah. Ruangan tersebut berukuran cukup besar dengan sejumlah obor yang menyala. Jumlah obor terlalu sedikit dibandingkan dengan luasnya ruangan, sehingga cahaya yang dihasilkan terbilang redup. Untuk mengurangi kepanikan para murid, Tabib Sun Bai menceritakan situasi dunia persilatan saat ini. Dalam waktu satu tahun, dunia persilatan mengalami perubahan yang drastis. Dari yang awalnya tenang menjadi penuh darah. Hal itu dimulai ketika ditemukannya kunci untuk membuka Peti Pengetahuan. Di dalam Peti Pengetahuan, terdapat lima kitab yang memiliki ilmu beladiri tertinggi. Lima kitab tersebut dikenal sebagai Kitab Langit. Para Pendekar dari berbagai sekte ingin membuka peti tersebut agar bisa mempelajari ilmu yang telah hilang 200 tahun yang lalu. Namun, yang terjadi justru kekacauan. Terjadi pe
Read more
5. Penculikan Zhao Lin
Gadis muda itu tidak punya banyak waktu untuk terus meladeni Chen Yang. Ia ingin segera mengakhiri pertarungan sehingga mulai menggunakan jurus andalannya. Sebuah tebasan ia berikan, Chen Yang bisa menahan tebasan tersebut, tapi dua tebasan yang entah dari mana datangnya melukai Chen Yang. Dua goresan pedang mengukir tubuhnya. Chen Yang terkejut, jurus seperti ini baru pertama kali ia lihat. Belum hilang rasa terkejutnya, Chen Yang kembali menerima tebasan dari gadis muda itu. Sama seperti sebelumnya, tebasan itu berhasil ditahan, tapi ada dua tebasan yang tak terlihat menyerang dirinya. Chen Yang pun tumbang dalam dua serangan itu. Gadis muda itu merubah arah berdirinya. Zhao Lin yang menyadari gadis itu mengincar dirinya, langsung berlari. Namun, gadis itu lebih cepat dan berhasil menangkap Zhao Lin. Ia membawa bocah itu keluar dari sekte Lampion Merah. Chen Yang langsung membangkitkan diri untuk mengejar, tapi jejak mereka sudah menghilang. “Sebenarnya siapa gadis itu? Apa hubu
Read more
6. Bangsawan Wei
“Perjalanan kita masih jauh, sebaiknya isi perutmu terlebih dahulu!” Sepotong roti diberikan oleh Yin Yiyue pada Zhao Lin yang sedang tiduran di atas jerami di dalam sebuah gubuk tua. Wajah Zhao Lin terlihat masam melihat gadis muda yang menculiknya. “Cuma roti, apa tidak ada hidangan daging?” “Kamu sedang diculik, jangan minta yang macam-macam!” Zhao Lin menghela nafas, “Kukira diculik oleh kakak cantik berwajah bangsawan akan mendapatkan pelayanan kelas bangsawan, ternyata sama saja dengan om-om botak garang berkumis.” “Jika yang menculikmu om-om botak garang berkumis, kamu tidak akan bisa bicara seperti ini.”Tidak ada niat buruk dari Yin Yiyue menculik Zhao Lin. Apa yang ia lakukan semata-mata untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh gurunya. Entah apa alasannya, sang guru begitu tertarik menjadikan Zhao Lin sebagai seorang murid. Permintaan sang guru terasa sedikit janggal. Mengapa harus membawa Zhao Lin secara diam-diam, padahal bisa meminta secara baik-baik pada sekte
Read more
7. Wang Maorong
Yin Yiyue membangkitkan badan untuk berdiri. Namun, ia langsung tumbang tidak sadarkan diri.Zhao Lin menjadi panik, ia menggoncang-goncang tubuh Yin Yiyue. “Kakak... kakak...! Apa yang terjadi denganmu!”Para rombongan bagsawan Wei hanya melihat tanpa membantu. Ada perasaan takut pada diri mereka melihat kemampuan dari Yin Yiyue. Apalagi mereka tidak mengetahui niat kedua orang itu.Zhao Lin menjadi kesal dengan reaksi rombongan tersebut. “Kakakku sudah membantu kalian! Kenapa kalian malah diam saat kakakku membutuhkan pertolongan!”“Kenapa kalian diam saja, cepat bantu mereka!” perintah gadis muda yang kira-kira satu tahun lebih muda dari Zhao Lin kepada para pengawal.Namun, sang ayah justru menghentikannya. “Tunggu dulu! Kita tidak tau siapa mereka. Bisa saja ini adalah jebakan!”Para pengawal menodongkan bilah pedang pada Zhao Lin dan Yin Yiyue membuat Zhao Lin bertambah kesal. Ia tidak menduga situasinya akan seperti ini.“Ayah... mereka sudah membantu kita! Kenapa harus memperl
Read more
8. Kediaman Keluarga Wei I
Kediaman keluarga Wei tidak jauh dari lokasi mereka sebelumnya. Kurang dari satu hari perjalanan, mereka sudah sampai ke tempat tujuan.Bangunan tersebut lebih mewah dari pada bangunan di sekitar. Pagar yang tinggi memisahkan kediaman keluarga tersebut dari pemukiman penduduk.Keluarga bangsawan dapat dibagi menjadi keluarga inti dan keluarga cabang. Diantara keluarga cabang terdapat sistem peringkat untuk menentukan pengaruh mereka terhadap keluarga inti. Peringkat keluarga cabang ditentukan berdasarkan prestasi yang dicapai.Wei Zhong termasuk ke dalam salah satu keluarga cabang dengan peringkat yang tinggi, sehingga membuat ia memiliki hak untuk menjadi seorang Walikota di Kota Nanhe.“Tuan Besar! Koki baru yang Tuan Besar minta telah datang. Sekarang ia sedang menunggu kedatangan Tuan Besar.” Seorang pelayan datang memberi informasi pada Wei Zhong.“Baiklah! Aku akan menemuinya! Jiali... tolong antar tamu kita ke kamar yang sudah dipersiapkan. Ayah ada keperluan.”Wei Zhong segera
Read more
9. Kediaman Keluarga Wei II
Matahari baru menampakkan wujud, Zhao Lin langsung bergegas menemui Wei Jiali untuk menagih janji. “Nona Wei... kamu sudah janji untuk menemaniku ke makam orang tuaku pagi ini.” Ucap Zhao Lin. “Zhao-gege... kamu terlalu formal, panggil saja aku Jiali. Bagaimana kalau aku memanggilmu Lin-gege?” “Terserah kamu! Ayo cepat kita pergi!” Kedua bocah itu pergi meninggalkan kediaman keluarga Wei menuju Sungai Selatan. Zhao Lin masih mengingat lokasi makam kedua orang tuanya meski ia sudah tidak lagi mengunjunginya sejak hari pemakaman. Kota Nanhe berbatasan langsung dengan Sungai Selatan. Lebih tepatnya Sungai Selatan berada di depan gerbang selatan Kota Nanhe. Ada dua gerbang yang menjadi pintu masuk Kota Nanhe, gerbang utara dan gerbang selatan. Gerbang utara merupakan pintu masuk untuk perjalanan darat sementara gerbang selatan adalah pintu untuk perjalanan melewati sungai. Dari gerbang selatan, Zhao Lin dan Wei Jiali harus berjalan ke arah barat selama setengah jam untuk sampai di m
Read more
10. Kediaman Keluarga Wei III
“Selama tidak ada bukti, kita tidak bisa menuduh mereka. Aku akan menyelidiki mereka terlebih dahulu,” ucap Wang Maorong. “Senior Wang tidak perlu repot. Urusan keamanan keluarga Wei adalah tanggungjawabku. Senior Wang hanyalah orang luar.” Ucap Ketua Penjaga. Pandangan tajam diberikan oleh Wang Maorong pada Ketua Penjaga. Ini adalah pertama kalinya Wang Maorong melihat orang itu. Terakhir kali ia mengunjungi keluarga Wei, Ketua Penjaga dijabat oleh orang yang berbeda. Dari penampilannya, orang itu masih berusia sangat muda, kira-kira seumuran dengan Yin Yiyue. Wang Maorong merasa kagum dengan Gao Hao yang bisa menduduki posisi Ketua Penjaga di sebuah keluarga bangsawan di usia semuda itu. Hanya saja, cara ia bicara tidak disukai oleh Wang Maorong. “Senior Wang Maorong memang memang bukan bagian dari keluarga ini, tapi kami memiliki hubungan yang baik. Saya tidak bisa memaksa Senior Wang untuk terlibat dalam kasus ini, tapi juga tidak bisa menolak jika Senior Wang ingin melibatkan
Read more
DMCA.com Protection Status