Ilmu Pembawa Perdamaian ini menceritakan seorang pria pintar mau mengelola kerajaan yang diteruskan oleh ayahnya bernama Dioyung. Kerajaan dipegang Dioyung mengalami banyak perbaikan yang membawa perlindungan yang utuh bagi kerajaan dan strategi militer yang dia ciptakan dengan cara belajar dan berpikir yang baik. Kerajaan juga mengalami perbaikan dalam mengatasi berbagai masalah dan krisis yang dihadapi pada masa Raja Dioyung.
Lihat lebih banyakLalu Komandan Youjung memasuki ruang istana Kerajaan Rowa. Kepala Komadan Youjung melihat ke atas sambil melihat kemegahan istana Kerajaan Rowa."Sulit dipercaya, istana ini sangat megah, banyak prajurit yang berjaga di luar istana." ucap Komandan Youjung yang heran melihat istana Kerajaan Rowa lebih megah daripada istana Kerajaan Souling.Rombongan Komandan Youjung terus berjalan lurus dengan kuda mereka.Diofu pun keluar dari istana, berdiri di teras lantai dua istana, sambil memegang pagar putih istana, melihat Komandan Youjung dan rombongan menuju kemari, menemuinya, dengan wajah serius dan berpikir bingung."Lapor Diofu, saya Komandan Youjung ingin anda pulang ke istana Kerajaan Souling sekarang." ucap Komandan Youjung.Komandan Youjung yang berdiri tepat dihadapan Diofu tepat di lantai dasar istana Kerajaan Rowa. Diofu tidak ditemani oleh siapapun. Namun Komandan Youjung berdiri bersama dengan para prajuritn
Diofu menyuruh para komandan dan prajurit istana untuk kembali melaksanakan tugas dengan berdiri.Mereka berdiri meninggalkan Komandan Sinco untuk untuk kembali pada tugas mereka masing-masing.Lalu di ruang tahta pada sore hari Diofu dan Komandan Houri memerintahkan aliansi prajurit untuk istirahat di tempat yang telah ditentukan."Komandan Houri, perintahkan para prajurit istana untuk bertugas seperti biasa yang sudah mereka lakukan oleh Raja Qiou."Baik, Diofu. ucap Komandan Houri.Komandan Houri meninggalkan Diofu untuk meninjau aliansi para prajurit termasuk prajurit istana dan prajurit yang dirawat di ruang medis.Malam hari, Diofu duduk bersama Komandan Johen dan Komandan Houri, lalu prajurit istana untuk melakukan diskusi tentang keamanan hari ini."Bagaimana laporan hari Komandan Houri." ucap Diofu."Hari ini prajurit berpatroli dengan baik, keadaan prajurit dan Komand
"Benar, prajurit Kerajaan Rowa yakni prajurit atas perintah Raja Gouci memiliki jumlah prajurit yang sangat banyak, terutama prajurit itu dilatih khusus dan punya persenjataan yang kuat, Diofu." ucap Komandan Houri."Kalau begitu urus semua aliansi para prajurit, laporkan kepada saya perkembangan kesembuhan mereka termasuk para Sinco. Lalu untuk para raja, masukan ke dalam ruang tahanan khusus. Beri mereka perlakuan baik." ucap, Diofu memberikan seluruh perintah dan pengawasan terhadap aliansi prajurit kerajaan."Baik." ucap Komandan Houri pergi meninggalkan Diofu sendirian di Rlruang tahta Kerajaan Rowa.Lalu Komandan Houri melihat para prajurit di sebuah ruangan besar sedang di rawat oleh prajurit istana bagian kesehatan Kerajaan Rowa.Komandan Houri melihat satu persatu para prajurit yang dirawat. Mereka semua dalam keadaan tidak sadarkan diri. Termasuk Komandan Sinco yang terluka karena pertarungan dengan prajurit istana.
"Kenapa kalian bisa ada disini padahal, kalian sudah dikepung oleh prajurit ku." ucap Raja Gouci disandera oleh para komandan."Saat kami diserang, kami memanfaatkan pertarungan prajurit ku dan prajurit kami untuk bersembunyi di celah dibalik kain gorden merah Raja jauh dibelakang sana untuk bersembunyi." ucap Komandan Houri."Benar, dan kami berdua menunggu waktu yang tepat untuk menahan kamu." ucap Komandan Johen."Prajurit kamu memang banyak, dan lebih kuat dibandingkan prajurit kami. Tapi, jika raja ditahan, perintah raja terhadap prajurit adalah mutlak." ucap Diofu."Benar sekali, perintah raja adalah mutlak sekali." ucap Komandan Houri."Kalian, lepas saya.""Kami ingin negosiasi Raja Gouci, untuk menghentikan pertempuran antara Kerajaan Rowa dan Kerajaan Souling." ucap Diofu."Pertempuran adalah hak Raja, kamu bukan raja, tidak memiliki hak apapun untuk negosiasi." ucap Raja Gouc
Kapten Roi kelihatan panik dengan suara ledakan yang terjadi secara bertubi-tubi dimana-mana.Lalu sekelompok prajurit istana melemparkan ledakan skala kecil ke arah persenjataan milik aliansi prajurit.Duaaar... Duaaaar...Senjata milik aliansi mengalami kerusakan, hingga tidak bisa dipakai lagi. "Lapor, Kapten Roi, satu meriam rusak dan satu senjata panah besar rusak, dan sudah tidak bisa digunakan lagi, kapten." ucap seorang prajurit yang melapor."Kemungkinan musuh ini adalah pesuruh istana Rowa. Lindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou." ucap Kapten Roi.Seluruh prajurit termasuk para kapten menerima perintah untuk melindungi persenjataan dan Tahanan Raja Qiou.Para prajurit Istana meledakkan pemukiman prajurit. Beberapa tenda mengalami kerusakan dan terbakar.Kapten Roi tidak mengetahui musuh dimana, langsung melancarkan serangan untuk membuat bingung prajurit al
"Hanya ini strategi yang dapat dilancarkan Para Kapten." ucap Komandan Sinco."Tapi ini terlalu berbahaya bagi prajurit Kerajaan masing-masing Komandan. Pertimbangankan kembali strategimu!" ucap Kapten Roi."Dengar para kapten, saya mengerti pendapatmu, tapi tujuan ini adalah negosiasi." ucap Diofu berdiri melerai perdebatan Kapten Roi dan Komandan Sinco."Hari ini kita akan bertempur." ucap Komandan Sinco."Apa sebaiknya pertempuran dapat dilakukan malam hari saja Komandan Sinco." Tanya Komandan Johen. "Karena surat bantuan dari Raja Qiou telah dikirim ke Kerajaan Rowa. Kemungkinan Bantuan akan tiba dalam waktu cepat." Kemudian para kapten dari masing-masing kerajaan tidak bersemangat karena informasi kekuatan Pertahanan dan penyerangan militer istana Kerajaan Rowa tidak diketahui oleh Komandan Sinco.Diofu melihat para kapten tidak bersemangat untuk melakukan penyerbuan terhadap ist
Tak lama kemudian, Komandan Qiou menyuruh prajuritnya untuk menghentikan penyerangan."Suruh semua prajurit menghentikan serangan." ucap Komandan Houri kepada seorang Kapten Siori"Baik." ucap Kapten Siori.Seluruh prajurit Kerajaan Sow mundur memasuki pintu masuk istana Kerajaan Sow tanpa menutupnya.Raja Qiou bersama petinggi Kerajaan Sow berdiri dihadapan Komandan Houri tepat halaman dalam Kerajaan Sow."Saya sudah melaporkan kepada Kerajaan Rowa." ucap Raja Qiou."Raja mereka ingin negosiasi diluar istana." ucap Komandan Houri."Siapa yang ingin negosiasi dengan saya. Kenapa ada prajurit Kerajaan Souling dan Kerajaan Rowa di depan kerajaan kita?" Tanya Raja Qiou kepada Komandan Houri."Kemungkinan mereka ingin menculik sang raja." ucap seorang petinggi Kerajaan Sow."Sebaiknya Raja menunggu bala bantuan dari Kerajaan Rowa tentang status prajurit Kerajaan
Komandan Youjung langsung menyerang Kapten Lou dengan berlari. Tapi Kapten Lou dengan posisi bertahan memegang pedang terlebih posisi tubuh Kapten Lou lebih kecil dibandingkan Komandan Youjung.Komandan Youjung langsung mengarahkan pedang Kapten Lou."Ting...."Suara pedang keduanya berbunyi, hingga membuat Kapten Lou terpental jauh membentur pohon dalam kondisi duduk.Komandan Youjung berdiri melihat sekeliling para prajurit Kerajaan Rowa dari kejauhan, petarung jarak dekat dalam posisi bertahan."Siapa lagi yang mau menyerang." Teriak Komandan Youjung.Sementara para prajurit Kerajaan Souling dikepung oleh pertahanan berlapis oleh Kerajaan Rowa. Penyerangan prajurit Souling oleh tidak berguna untuk pertahanan berlapis prajurit Kerajaan Rowa meskipun sudah menembak dengan panah api dan menebas perisai baja oleh Kerajaan Rowa."Kalian prajurit Rowa maju." Tantang Komandan
Sementara itu Komandan Youjung berdiri di luar tenda ditemani oleh seorang kapten prajurit petarung jarak jauh untuk mendiskusikan negosiasi dengan Kerajaan Rowa."Saya heran, Kerajaan Rowa melakukan penyerbuan terhadap Souling. Tapi mendadak negosiasi dengan kita." ucap Komandan Youjung."Kita dengarkan alasan negosiasi dengan kita, padahal Kerajaan Rowa mulai menumpuk prajurit di perbatasan Kerajaan Sow." ucap Kapten Rouli."Ya kita tunggu saja. Segera sampaikan kepada Raja Dioyung mengenai informasi ini." ucap Komandan Youjung."Kirim surat kepada Kapten Johen untuk kembali ke perbatasan Kerajaan Rowa, sekarang juga." ucap Komandan Youjung."Baik, Komandan." ucap Kapten Rouli.Burung pengantar surat telah dikirim kepada Kapten Johen.Lalu situasi di tenda prajurit, Kapten Johen menerima surat dari seorang prajurit. Kapten Johen terkejut kalau Komandan Youjung menyuruh untuk kembali k
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.