Share

Sebelas Siluman

Asoka bingung bukan main. Bingkisan apa? Selama ini dia hanya membawa barang-barang yang hanya dibungkus dengan kain lebar. Tidak ada bingkisan di sana. Dia tidak ingat apapun kecuali pertarungan dan pertarungan.

Tiga kali pertanyaan dicecar, Asoka tetap menjawab dengan gelengan kepala.

“Bingkisan apa, Paman? Tolong jelaskan padaku!” Pinta Asoka yang wajahnya ikut ragu.

“Langkir Pamanang...”

Setelah menyebut nama itu, Asoka baru ingat jika Ki Langkir Pamanang menitipkan satu bingkisan kecil yang hanya boleh digunakan ketika keadaan sedang sangat darurat. Bingkisan itu dia letakkan di celana bagian kiri.

Asoka coba meraba celananya, tapi naas, bingkisan itu sudah tidak ada lagi di saku Asoka. “Ada apa dengan bingkisan itu, Paman?” tanya Asoka gelagapan, dia tidak tahu di mana jatuhnya bingkisan yang diberikan Ki Langkir Pamanang.

“Waktumu sepuluh menit sebelum Barok dan Fahma mati bersamaan karena ber

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status