“Li Mei?” Long Wan mengerutkan keningnya “Tidak salah lagi, itu memang dia” ucapnya saat melihat pedang besar diletakan di sisi gadis itu. Tiba-tiba hati Long Wan berdebar-debar tidak menentu, sejak pertemuan pertama dia memang tertarik dengannya, apalagi setelah Li Mei menyelamatkannya dari ancaman maut saat ia hendak dibunuh oleh Lin Lin.Akan tetapi yang jadi persoalan, Li Mei adalah muridnya Mo Ong, seorang datuk hitam yang menyebabkan murid-murid Kuil rajawali tewas, dan gurunya terpaksa harus bunuh diri demi menyembunyinyakan peta harta karun kerajaan Hua. Apa kata dunia jika dia berdekatan dengan murid musuh bebuyutannya.“Tuan, ini pesanannya, maaf sedikit terlambat” kata seorang pelayan sambil meletakan makanan di atas meja. “Tidak apa-apa, paman” Long Wan menganggukan kepalanya. untuk sementara waktu dia mengesampingkan kerisauan hatinya, karena perutnya benar-benar sedang kelaparan.“Tolong lepaskan aku, semua uangku sudah habis!” teriak seorang pemuda di luar rumah makan,
“Aku tidak setuju, ilmu silat hanyalah alat. Digunakan baik ataupun buruk ya tergantung empunya!” bantah Li Mei “Kenyataannya memang begitu, kamu lihat para penjahat tadi yang hendak menyiksaku? Kalau mereka tidak memiliki keahlian ilmu silat mana mungkin berani mengganggu orang lain!” Rhu Zhi tetap dengan pendiriannya. “Tapi jika kamu pandai silat, paling tidak kamu bisa mebeladiri dari para penjahat tadi!” Li Mei mulai jengkel dengan teman barunya itu.“Itu tidak perlu, buktinya aku selalu lolos dari kekejaman para penjahat!” “Terserah kamu saja lah” Li Mei mendelikan matanya. Gadis cantik itu segera mengambil teko berisi teh hangat lalu menuangkan isinya pada cawan di dekatnya.Semua gerak-gerik Li Mei tidak terlepas dari pandangan mata Long Wan, ada perasaan tidak nyaman saat melihat keakraban mereka berdua. Akan tetapi Long Wan tahu diri, dia bukan siapa-siapa bagi Li Mei. “Dasar lelaki tidak berguna, seharusnya dia menjadi musuhmu!” Long Wan berusaha meneguhkan hatinya. “Guru da
Long Wan terus berjalan menyusuri jalan setapak melewati ladang dan hutan bambu. Perasaannya kian tidak menentu, dengan sekuat tenaga ia berusaha melupakan Li Mei, bahkan ia mencoba membencinya. Akan tetapi, walau segala upaya telah dilakukan namun perasaannya tidak bisa dibohongi bahwa dia jatuh cinta kepada gadis itu. “Bodoh, bodoh!” Long Wan terus mengutuki dirinya sendiri karena tidak bisa melupakan Li Mei. “Tuan pendekar, tunggu!”Long Wan menghentikan langkahnya kemudian berbalik ke arah suara tadi. Dari jauh terlihat seorang pemuda tampan sedang berlari ke arahnya “Rhu Zhi, mau ngapain dia?” guman Long Wan dalam hati. “Duh jalan anda cepat sekali, aku sampai kewalahan mengejarnya, sampai-sampai semua makanan yang tadi saya santap menghilang lagi!” Rhu Zhi terlihat ngos-ngosan.Long Wan mengerutkan keningnya sambil menatap tajam kepada pemuda tampan yang sedang mengusap keringat di keningnya dnegan kain berwarna hitam. “Maaf, ada perlu apa, ya?” tanya Long Wan, dia masih cembu
“Aku bukanlah seorang pendekar, jadi tidak tahu terhadap julukan tersebut” kilah Long Wan “Anda terlalu merendah, padahal memiliki ilmu kesaktian yang sangat tinggi. Ah andaikan semua jago berprinsip seperti anda, maka dunia ini akan damai!”“Entahlah, selama ini saya hanya menjalankan kewajiban saja dengan cara membantu orang lain, tidak lebih. Jika ada yang menjuluki ini dan itu, saya tidak peduli!” Long Wan menarik napas panjang, fikirannya sedikit bimbang antara meneruskan perjalanan ke utara atau membantu Li Mei seperti yang disarankan oleh Rhu Zhi.Perlahan-lahan Long Wan mulai mempercayai pemuda lugu di depannya, sedikitpun ia tidak mengetahui bahwa Rhu Zhi lah yang selama ini menimbulkan malapetaka terhadap dirinya. “Jadi anda akan membantu nona Li Mei?” tanya Rhu Zhi. “Jika dia membutuhkan pertolongan, tentu aku akan membantunya, tapi jika tidak maka aku akan segera pergi!”.“Kalau boleh tahu, sebenarnya anda akan pergi ke mana?” “Saya ingin pergi ke utara mencari paman guru
Sepanjang jalan Rhu Zhi berteriak ketakutan, tubuhnya seolah-olah melayang karena ditarik kekuatan maha dahsyat oleh Long Wan. “Cukup, berhenti di sini” teriak Rhu Zhi, Long Wan segera berhenti dan melepaskan tarikan tangannya.“Anda sungguh hebat!” ucap Rhu Zhi, wajahnya terlihat pucat dan tubuhnya gemetaran. “Mana arah menuju hutan larangan yang kamu bicarakan tadi?” tanya Long Wan, matanya yang tajam mengamati ke sekitar tempat itu. rupanya Rhu Zhi meminta berhenti di antara persimpangan jalan.“Anda lurus saja, setelah melewati hutan pinus naik ke bukit, dan hutan larangan ada di bawah bukit itu!” jawab Rhu Zhi, ia menjatuhkan dirinya ke atas tanah karena kedua kakinya mengigil ketakutan. “Baru kali ini melayang, seperti burung saja”.“Kalau begitu, mari kita lanjutkan!” Long Wan hendak menarik tangan Rhu Zhi, akan tetapi pemuda itu menolaknya “Tidak, saya menunggu di sini saja!” “Kenapa?” “Saya tidak berani, hutan tersebut konon sangat angker dan banyak penjahat. Kalau saya ikut
“Lebih baik kita selesaikan masalah ini secara damai!” Mendengar ucapan Jiang Shi, tiba-tiba hati Mei terasa goncang dan jantungnya berdebar-debar tidak menentu. “Aneh, ada apa ini?” Ling Mei merasa ada yang tidak beres dengan dirinya, ia berusaha melawan pengaruh Jiang Shi. Akan tetapi semakin ia melawan, tubuhnya semakin bergetar karena terpengaruh oleh tenaga aneh.“Jatuhkan pedangmu!” titah Jiang Shi, serta merta Li Mei menjatuhkan pedangnya. “Nah begitu anak manis, sekarang berlututlah!” “Tidak!” Li Mei berusaha berontak, namun pandangan matanya mulai gelap, tubuhnya terasa berat dan lututnya melemah, akhirnya ia menuruti kemauan Jiang Shi.“Hebat, sungguh luar biasa!” si necis bertepuk tangan, kemudian ia menghampiri sahabatnya. “Dengan begini, masalahku dengannya bisa selesai tanpa perlu menggunakan kekerasan!” lelaki berpakaian necis itu sebenarnya seorang penjahat yang sangat tangguh dan licik. Di dunia persilatan ia dikenal dengan nama Tek Hoat.Tek Hoat seorang buronan sepe
“Li Mei!” seru Long Wan, ia sangat terkejut melihat Li Mei diikat pada sebuah pohon. Yang mengherankan, tatapan gadis itu terlihat kosong, wajahnya pucat dan tubuhnya seperti tidak berdaya. Walaupun Long Wan memanggil namanya, namun Li Mei tidak menyahutnya sebab ia masih terpengaruh ilmu sihir Jiang Shi.“Apa yang kalian lakukan padanya?” tanya Long Wan, namun Jiang Shi malah tertawa. “Masih punya nyali rupanya, berani menampakan batang hidungmu di depanku!” “Lepaskan gadis itu!” bentak Long Wan sambil melompat ke arah Li Mei, akan tetapi ia dihadang oleh anak buah Jiang Shi.“Minggir kalian semua!” karena marah, Long Wan langsung menyerang para penghadangnya dengan jurus tingkat tinggi. “Wut, des!” dalam waktu singkat semua anak buah Jiang Shi roboh di atas tanah, belasan orang itu tidak sanggup menahan amukan Long Wan.“Hm, ada kemajuan juga kamu rupanya!” Jiang Shi menatap tajam ke arah Long Wan sambil memainkan janggutnya yang terlihat memutih. “Jadi pemuda ini yang dijuluki Pende
“Li Mei, sadarlah!” Long Wan berteriak sambil menyalurkan tenaga batinnya. Ia memang berhasil menangkal pengaruh sihir Jiang Shi, akan tetapi untuk menolong Li Mei tampaknya cukup kesulitan apalagi saat itu Jiang Shi melancarkan serangannya yang dahsyat.“Wut!” kedua tangan Jiang Shi seperti gasing, memutar dan mengincar tubuh Long Wan dari segala arah. “Tap, tap!” Long Wan bersalto ke belakang, dengan begitu serangan Jiang Shi hanya mengenai ruang kosong. “Kamu harus mati di tanganku!” Jiang Shi berteriak, ia sangat kesal karena Long Wan selalu menganggu urusannya. Dulu pemuda itu mengobrak-abrik tempat persembunyiannya, dan sekarang saat dirinya mendapatkan mangsa yang segar, yaitu Li Mei, Long Wan juga datang dan menganggunya.Beberapa kali Rhu Zhi menganggukan kepalanya, dia benar-benar kagum akan kehebatan Long Wan yang bisa menaklukan Tek Hoat dan sekarang bisa menahan gempuran-gempuran Jiang Shi yang sangat hebat. Bahkan sihir andalan orang tua itu tidak mempan terhadapnya.“Ke