Share

Puing-puing Lemurian

...

Dewa Ruci akhirnya muncul di koordinat planet tujuan, Lemurian.

Dari Anjungan, dua orang pilot sekaligus Navigator itu, menatap satu planet yang terlihat terbakar dan penuh oleh radiasi.

Mereka berulang kali memastikan apakah posisi mereka saat ini sudah tepat. Jenny dengan suara bergetar bertanya dengan tidak yakin. Berharap penglihatannya tidak seperti yang ia saksikan.

Mandala Ayu. Apa menurutmu kita sudah berada di koordinat yang tepat?” ucap Jenny kebingungan mengotak-atik layar komputer.

Letnan Jenn. Kau tidak salah. Itu...,”

Dengan mata yang sudah basah, Mandala Ayu menutup mulutnya, “Itu..., Planet Lemurian.”

Dengan tatapan nanar dan kebingungan, Jenny segera menghubungi Andromeda, “Kapten, kalian harus melihat ini. Aku akan membuka dek untuk kalian.

Mandala Ayu segera memutar posisi kapal agar semua orang bisa melihat apa yang mereka lihat secara langsung. Bukan menyaksikan dari layar proyeksi.

Semua unit segera berkumpul di Dek.” Dari pengeras suara letnan Jenny memberi perintah, tetapi suara wanita itu terdengar sedikit berbeda kali ini.

Apa yang sebenarnya terjadi? Misi apa yang kita terima sebenarnya?” Dengan tergesa-gesa semua orang segera berkumpul di Dek.

Dinding besi yang melindungi kapal tiba-tiba saja terbuka, kini hanya lapisan kaca saja yang melindungi orang-orang dari angkasa luar.

Setiap orang yang baru sampai di dek langsung terperangah saat mereka menyaksikan pemandangan planet Lemurian. Keadaan planet itu sungguh sangat memilukan.

Planet yang sebelumnya terlihat sangat indah dari luar angkasa, kini terlihat seperti terbakar dan banyak sekali rekahan yang mengitari planet. Bahkan tanpa diperiksa, bisa ditebak jika planet itu menghasilkan radiasi yang sangat kuat.

Meda. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kondisi Lemurian bisa seperti itu?” Kilek yang terlambat datang karena harus ke toilet. Ia berbisik pelan pada Andromeda yang juga baru saja sampai dengan suara bergetar. Siapapun yang melihat kondisi planet Lemurian saat ini pasti akan terguncang.

Sang kapten diam cukup lama setelah mendengar perkataan temannya. Pria itu menghela napas panjang sebelum berkata. “Entahlah. Mereka tidak mengatakan apapun sebelumnya.”

Kita diperintahkan kemari hanya untuk memeriksa keadaan, walau tidak jelas keadaan seperti apa yang mereka maksudkan.”

Dewa Ruci kemudian menjadi sangat berisik. Prajurit wanita bagaimanapun akan tetap menangis melihat pemandangan yang sangat memilukan itu.

Wynne dengan mata berkaca-kaca mengangkat suara, “Kuharap seluruh penduduk berhasil di evakuasi sebelum bencana ini terjadi. Apa mungkin kita ditugaskan kemari untuk membantu evakuasi?”

Aku tidak melihat ada kapal ataupun pesawat kecil di dekat planet ini. Radar juga tidak menangkap satu pun pergerakan kapal dan pesawat yang terbang meninggalkan planet.” Pilot Jenny menanggapi ucapan wanita Elf tadi dengan sedikit ragu-ragu.

Suasana menjadi sunyi saat pikiran semua orang berkecamuk memikirkan apa yang sebenarnya telah terjadi. Tetapi tidak satupun dari mereka yang berhasil menemukan jawaban.

Suasana hening pecah saat suara letnan Jenny terdengar lemah, “Kapten. Melihat kondisi saat ini, kemungkinan bencana yang menimpa Lemurian sudah berlangsung beberapa hari. Mungkin saja petinggi Union telah salah mendapatkan informasi.”

Baru saja Jenny mengutarakan pemikirannya. Alarm peringatan terdengar di seluruh bagian Dewa Ruci.

Sistem kapal Dewa Ruci menangkap sinyal bahaya dengan kemunculan tiba-tiba beberapa kapal perang dan satu kapal induk Union. Mereka berada di posisi yang berbeda-beda.

Kapal-kapal itu jelas dalam posisi siaga tempur karena langsung memposisikan diri mengepung Dewa Ruci.

Semua orang di kapal segera bersikap waspada. Hingga Ronald menenangkan prajurit yang ada di sekitar dirinya. “Tenanglah. Itu hanya kapal dari Union yang mendekat. Mungkin mereka ingin melihat langsung keadaan yang menimpa planet Lemurian.”

Namun apa yang ada dalam pemikiran Kapten Andromeda berbeda. Dia langsung berteriak dengan lantang dan tegas.

Semua awak segera ke posisi tempur masing-masing. Bersiaplah untuk berperang demi hidup kita semua!”

Semua awak saling pandang karena tidak mengerti maksud perkataan Sang kapten. “Bukankah itu kapal induk dan kapal perang Union? Kenapa kapten meminta kita untuk siaga tempur?” ucap salah satu prajurit dengan raut wajah kebingungan.

Belum satu pun bergerak mengikuti perintah sang kapten. Mereka tidak mengerti kenapa Andromeda memberi perintah seperti itu. Padahal tidak ada musuh di sekitar, kecuali kapal-kapal sekutu Union.

Melihat awak kapal yang terlihat kebingungan, Jagau segera berteriak. “Apalagi yang kalian tunggu! Kapten sudah memberi perintah. Bukan hak kalian untuk mempertanyakan keputusannya. Cepat pergi ke posisi masing-masing untuk mempertahankan Dewa Ruci.”

Segera setelah Jagau berteriak, seluruh awak tempur segera ke posisi untuk menembakkan meriam plasma.

Andromeda sudah berdiri di belakang Jenny dan Mandala Ayu yang baru selesai memasang sabuk pengaman.

Cepat bawa kita menjauh dari tempat ini!”

Boom

Dewa Ruci berguncang saat satu tembakan meriam plasma mengenai tubuh Dewa Ruci.

Seorang prajurit yang tengah berlari ke arah meriam pertahanan terhempas ke dinding karena kehilangan keseimbangan.

Namun tanpa menghiraukan rasa sakit, ia kembali bangkit dan berhasil membuka tempat meriam plasma berada. Tempat meriam itu berbentuk seperti tabung, yang akan menjorok keluar dari dinding kapal setelah prajurit menekan satu tombol.

Mereka tidak main-main. Apa yang sebenarnya terjadi?”

Semua orang menggumamkan hal yang sama. Bertanya-tanya kenapa mereka diserang secara tiba-tiba.

Begitu juga dengan Jenny Wong. Dia berusaha menghubungi kapal induk Union. Tetapi saluran komunikasi mereka ternyata sudah dibajak dan terputus dengan dunia luar.

Melihat anak buahnya masih berupaya menghubungi kapal induk. Andromeda menepuk pundak Jenny, “Tidak ada gunanya. Mereka memang berniat memusnahkan kita dan jelas akan menjadi kambing hitam dari apa yang telah menimpa Lemurian.”

Baru Andromeda berbicara, satu ledakan kembali mengguncang Dewa Ruci. Suara teriakan Kilek terdengar melalui komunikasi. Ia juga turut menembakkan meriam plasma ke arah-pesawat-pesawat tempur union.

Kapten..., jumlah mereka terlalu banyak. Jika terlalu lama, tempat ini akan menjadi pemakaman bagi kita.”

Puluhan pesawat tempur Union beterbangan menembaki Dewa Ruci. Meriam pertahanan kapal berusaha bertahan dan menembak pesawat musuh.

Sementara itu meriam plasma dari kapal induk dan kapal-kapal penghancur tidak tinggal diam, mereka juga membombardir Dewa Ruci.

Serangan dari pesawat-pesawat tempur masih bisa dihadapi dan dilawan oleh pertahanan Dewa Ruci. Tetapi serangan dari meriam-meriam plasma armada besar. Akan sangat fatal jika terus-terusan mengenai badan kapal.

Wynne yang juga bertugas sebagai operator salah satu meriam berulang kali menembaki pesawat-pesawat lawan.

Satu pesawat musuh menghindari tembakan laser yang ditembakkan oleh Wynne. Pesawat itu meliuk bermanuver menghindari serangan. Tetapi nahas bagi pesawat di belakangnya.

Mampus! Ayo...mendekat padaku!” Wynne tampak bergembira setelah berhasil meledakkan beberapa pesawat tempur musuh.

Wynn... aku sudah menjatuhkan tiga pesawat musuh. Hahaha.” Kilek terdengar sangat bangga pada dirinya sendiri.

Seulas senyum remeh mekar di bibir Wynne, “Aku sudah menjatuhkan lima lalat-lalat ini,” balas elf itu dengan suara mengejek.

Cih, omong kosong!”

Wynne tidak ambil peduli dengan rutukan Kilek. Ia terus fokus menembaki pasukan musuh. Satu pesawat tempur bermanuver sembari menembakkan senjata tanpa henti.

Tetapi tentu saja Wynne juga melakukan hal yang sama, meski pilot pesawat itu berhasil menghindar beberapa waktu, tidak butuh waktu lama bagi Wynne untuk mengenainya dengan meriam plasma.

Blaar

Pesawat meluncur deras ke arah dinding Dewa Ruci dengan asap di bagian ekornya.

Boom

Terlihat riak pancaran energi pelindung berwarna pelangi di tubuh Dewa Ruci saat pesawat musuh hancur menabrak dinding.

Kilek merutuk karena posisi ledakan tepat tidak jauh dari meriam yang ia kendalikan. Tabung meriam tempat ia duduk langsung berguncang keras.

Sialan kau Wynne. Kau pasti sengaja melakukannya?!”

Dasar bodoh!” balas Wynne kesal karena telinganya sakit mendengar rutukan Kilek.

Sementara itu, Mandala Ayu dengan raut cemas melihat layar yang menginformasikan kondisi kapal.

Pertahanan kapal terus menipis Kapten. Jika terus seperti ini, Dewa Ruci akan berlubang dalam waktu lima menit.”

Sedangkan Jenny terlihat sangat tegang. Keselamatan semua orang bergantung pada dirinya saat ini. Ia tidak bisa mengarahkan kapal ke arah Neo Nusantara.

Karena arah rute mereka sudah di hadang oleh lawan. Terpaksa ia memutar moncong Dewa Ruri ke arah lain.

Berapa persen ketahanan kapal yang tersisa?”

Lima belas persen.”

Andromeda yang terlihat masih sangat tenang menepuk pundak Jenny, “Kemanapun arahnya, bawa kita pergi dari sini.”

Jenny hanya mengangguk, terus berkonsentrasi penuh mengendalikan kapal untuk menghindari serangan musuh.

Kapten, kita hanya bisa melakukan warping sekali lagi. Sebagian besar energi kapal habis untuk memperkuat pertahanan.” Mandala Ayu kembali memberikan informasi.

Warping adalah istilah untuk melakukan kecepatan atau lompatan cahaya bagi kapal ruang angkasa agar mereka bisa pergi jutaan kilometer jauhnya.

Dari kapal induk Union, terlihat cahaya besar energi meluap-luap di ujung meriam yang sangat besar. Mereka tampak bersiap untuk menghancurkan Dewa Ruci dalam satu kali serangan.

Sementara itu, Dewa Ruci kembali terkena tembakan dari kapal penghancur. Beberapa lampu penerangan kapal terlihat berkedip seolah hendak padam. Keadaan benar-benar sudah sangat kritis bagi Dewa Ruci dan awak di dalamnya.

Andromeda dengan suara tegas berbicara kepada semua awak, “Semua awak tempur hentikan tembakan plasma. Semua energi akan difokuskan pada pertahanan pelindung kapal.”

Mendengar perintah kapten, seluruh meriam-meriam tempur kembali masuk ke dalam badan kapal. Tetapi akibatnya, tubuh Dewa Ruci terus berguncang keras terkena hantaman serangan lawan.

Lampu di dalam kabin terus berkelap-kelip tidak karuan. Konsleting terlihat dimana-mana.

Salah satu kapten di kapal penghancur Union tampak tersenyum puas, “Sepertinya mereka sudah pasrah menerima nasib.”

Pria yang menjadi pilot kapal Union menatap kagum Dewa Ruci, “Ternyata Dewa Ruci memang sekuat yang dikatakan ahli penerbangan Kapten. Kapal itu bahkan belum hancur setelah terkena banyak serangan plasma.”

Sangat disayangkan, padahal aku sangat menginginkannya. Meski dulu kapal itu dianggap produk gagal. Siapa yang mengira kalau seorang pendekar mampu mengubahnya menjadi kapal yang sangat tangguh.”

Kembali ke Dewa Ruci, Jenny dan Ayu terus berusaha menyeimbangkan kapal. Dahi kedua wanita itu sudah basah oleh keringat. Seolah pendingin udara di kapal juga sudah rusak.

Seluruh awak Dewa Ruci juga sudah bersiap dengan duduk memakai sabuk pengaman.

Pertahan pelindung kapal turun dengan cepat. Hanya bersisa lima persen.” Mandala Ayu kembali memberikan informasi.

Awak kapal Dewa Ruci tampak sudah pasrah dengan keadaan. Karan menatap foto seorang wanita di genggamannya. Dia mengecup foto Adele, wanita yang sangat ia sukai.

Tiga persen!”

Laser di moncong meriam kapal induk Union juga sudah terisi penuh. Kapal itu bersiap menembakkan energi yang sangat besar untuk menghancurkan Dewa Ruci.

Dua persen...!”

Laksamana yang memimpin kapal induk mengangkat tangan terkepal, “Hancurkan Dewa Ruci. Biarkan mereka menjadi sampah ruang angkasa.”

Whoos

Meriam plasma itu segera menembakkan laser dengan skala besar. Lurus tepat ke arah Dewa Ruci.

Namun sesaat sebelum mengenai tubuh kapal, Dewa Ruci sudah menghilang meninggalkan kelebatan cahaya seperti ekor putih.

Kurang ajar! Cepat lacak titik koordinat mereka. Jangan sampai kapal itu lolos dan berkeliaran di semesta.”

Wajah-wajah pemimpin kapal perang langsung terlihat masam. Mereka tidak menyangka Dewa Ruci masih mampu melakukan Warping setelah menggunakan sebagian besar sumber energinya.

Mereka tidak akan bisa pergi jauh Laksamana Rock. Arah tujuan mereka sudah berhasil terlacak oleh kapal penghancur Kapten Janu.”

Tidak lama setelah itu, Armada kapal perang Union ikut menghilang. Warping dengan tujuan yang sama ke arah tujuan Dewa Ruci pergi .

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status