Share

97. Kemurkaan Ardo

“Adik Rawa Kujaaang!” pekik Teguk Permana menangis sambil memeluk erat tubuh adik bungsunya yang telah mati.

Akar Sejara yang baru saja jatuh keras di tanah dekat kaki Tugu Setia, terkejut mendengar teriakan kakaknya. Dia cepat menengok ke arah Teguk Permana. Wajah Akar Sejara yang belepotan oleh darah terkejut bukan main melihat kakaknya meratapi Rawa Kujang yang sudah tewas.

Sambil menahan rasa sakit yang teramat, Akar Sejara hendak bangkit. Namun….

“Fukrr!”

Tiba-tiba Akar Sejara menyemburkan darah dan kembali ambruk tersungkur. Luka dalamnya oleh Tinju Mustika Hijau parah.

Iblis Jelita hanya berdiri dengan sikap dingin menyaksikan tragedi putra-putra Nyai Wetong. Dia baru saja mengatasi serangan dahsyat dari Serbuan Kebencian yang sempat dilepaskan oleh Teguk Permana kepadanya.

Di sisi lain, Ardo Kenconowo agak bingung melihat kondisi Rawa Kujang dan Akar Sejara karena dia tidak merasa membuat keduanya tewas dan terluka parah. Ardo memilih melompat jauh dan mendarat di sisi gurunya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Rudi Hendrik
mau tamat kayaknya
goodnovel comment avatar
Rudi Hendrik
matiin gak ya
goodnovel comment avatar
Sandaria
masa iya Kk? bukannya bagi kita emak2 lebih lama lebih puas? hahaha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status