Share

Delia Mengancam

“Apa?” Ratri tidak bisa mencegah suaranya untuk melengking tinggi. Sedetik kemudian dia menolehkan kepala, ke kiri dan ke kanan. Kalau ada yang mendengar, terkhusus suaminya … wah bisa gawat.

Ratri sudah menahan keinginan semalaman untuk menelepon Delia. Akan tetapi Rahmat seperti tidak memberinya kesempatan. Sejak kepergian Firman sore itu, sang suami terus menerus menempel di sisinya.

“Jadi Firman pergi?”

“Iya, Bu, enggak tau ke mana. Dihubungi memakai telepon Faisya pun enggak bisa sampai sekarang.”

Ratri baru akan mengatakan jika Firman baru menemui dirinya kemarin sore, saat otaknya mencerna sesuatu. Akhirnya dia berkata, “Eh tunggu dulu Del, anakku enggak mungkin begitu kalau kamu enggak punya salah. Pasti kesalahanmu fatal, iya kan?”

Delia menelan ludahnya sebanyak yang dia mampu. Namun tenggorokannya terus terasa kering, hingga dia tidak bisa menyahut pertanyaan sang ibu mertua.

“Pasti ini bukan hanya perkara Septi membongkar cerita tentang Faisya yang membuat Firman pergi da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status