Share

Bab 19

Bab 19

Setelah putranya pergi, tatapan Ibu mertua kini menghunus tajam padaku.

"Kau puas, gara-gara keegoisanmu itu, kau sudah memisahkan hubungan Ibu dan anak! Dasar wanita ib lis, bahkan sejak dulu aku tidak pernah menyukaimu," sentak Ibu mertua dengan nafas memburu. Aku sendiri semakin tidak menyangka Ibu bisa berkata lebih kasar padaku.

Aku kembali duduk dan bersilang kaki. Memilih merentangkan kedua tangan di bahu sofa, sambil menatap pasangan wanita ular di depanku ini.

"Maaf ya, Bu, Mas Frans sudah dewasa dan sudah memiliki anak tiga. Dia punya pikiran sendiri dan tidak mungkin terus-terusan nyempil di ketiak Ibu untuk menuruti semua perintah dan keinginan Ibu," balasku sesantai mungkin.

Berbeda dengan tadi yang kesal padanya setelah mendengar titahnya yang tak masuk akal, kini tiba-tiba saja aku merasa lega dan pikiranku tiba-tiba plong. Ibu tidak akan bisa berkutik setelah mendengar ancaman dari suamiku. Lagi pula siapa Sintia, hanya wanita miskin yang kekurangan dana dan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status