Share

Es Campur

Bagian 38

Es Campur

“Merah, merah, merah, merah lagi, kuning.” Chef Bella memeriksa hidangan nasi Padang buatan kami, tim A. Yang jelas bukan aku ketua timnya.

“Nggak ada variasi warna lain, ya?” Cheff putra memegang piring kecil-kecil yang berisikan aneka lauk pauk khas Padang.

“Ayam balado, dendeng batokok, ikan tongkol balado lagi, sambal campur-campur, gulai nangka. Nggak kepikiran buat yang warna hijau atau putih seperti ayam pop. Biar aneka warna. Nggak pernah belajar unsur estetik dalam makanan. Otak kalian ada, kan? Kenapa nggak dipakai untuk mikir,” kata lelaki berusia 32 tahun di depan kami.

Es batu nyelekit banget sekali ngomong. Pedih sampai ke ulu hati. Sisi lain Mas Jimm(n) yang baru aku sadar ternyata menyeramkan.

“Rendang siapa yang masak?” tanyanya lagi.

Terus aku angkat tangan. Asli hari ini aku nggak sempat godain dia. Serius banget mukanya dari tadi.

“Kenapa bentuknya begini? Yakin ini rendang?” Tatapan mata Mas Jimmi(n) serius banget sama aku. Aku yakin ja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status