Share

Bab 42. Berat Sebelah

Aira menoleh ke arah papanya, lalu menghampiri Anwar, memeluknya, dan berkata, "Pa, Steven kan suami Aira. Masa dia gak boleh ikut ke sini."

Anwar mengelus rambut putrinya. "Sayang, maafkan papa, ya, selama ini … papa selalu kasar kepadamu," katanya.

Aira melepaskan pelukannya dan menatap papanya. "Iya, Pa, Aira sudah memaafkan Papa. Aira juga salah karena sudah membuat Papa marah terus."

Dian keluar dari dapur bersama anaknya, Zein, yang masih berumur 5 tahun sambil membawa beberapa toples di tangannya, lalu menaruhnya di atas meja, ia begitu bahagia ketika melihat adiknya, Aira yang sudah datang.

"Zein …" teriak Aira begitu antusias ketika melihat anak kecil itu berlari ke arahnya.

"Tante Aira …" Setelah berada di dekat Aira, Zein memeluknya begitu erat.

Aira mengelus rambut Zein beberapa saat, lalu melepaskan pelukannya dan melihat anak yang menggemaskan di depannya. "Setelah berada di luar negeri, kamu tambah putih aja, Zein," kata Aira sambil mengelus pipi Zein.

"Iya, sekarang Zei
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status