Share

Bab.28 Kenapa Merlin Sinis?

Sepanjang obrolanku dengan tante Mia, jarum waktu barangkali sudah melampaui satu jam. Arumi masih betah berinteraksi dengan putraku, baby Ghaazi pun anteng saja.

Percakapan ringan seputar maraknya kedua bayi sepantaran, Ghaazi dan Saloom yang menggemaskankami, kabar mertuaku yang pindah ke kota ini dan kondisi kesehatan bunda pun sempat ditanyakan oleh tante Mia.

Baby Ghaazi yang mulai rewel segera kutitipkan ke assisten Arumi, sementara aku permisi ke tolilet BAK sekaligus untuk memompa ASI. Susu Formula juga kucadangkan karena bayi lelakiku belum kuberi MPASI.

"Biar sebentar denganku?" Arumi berucap ketika baby Ghaazi kusodorkan ke arah Assistennya. Sejenak kuragu, tetapi tante Mia bergerak cepat ke samping Arumi.

"Tante di sini, kok?" ucapnya meyakinkan. Bukan apa-apa, aku khawatir Arumi tak bisa mengimbangi bobot bayiku bila memegangnya dengan tanggung.

"Baby Ghaazi lumayan berat lho, mama Arumi?" ucapku kikuk, meminta pengertian t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status