Share

Bab.33 Pertemuan Tak Terduga.

Hari kedua ditinggalkan hanya berdua dengan baby Ghaazi, kuputuskan mengajak putraku keluar rumah. Karena belum memungkinkan membawanya bermain di playground maka kupilih taman kota yang sore ini terasa sejuk.

Baby Ghaazi kuangkat dari stroller dan kududukkan di atas rumput beralas tikar plastik daur ulang yang tadi dijajakan penjual. Wajah montoknya antusias tengadah memandangi langit nan cerah. Kusuapkan biskuit bayi untuk digigit merangsang gusi yang mulai menonjolkan gigi susu.

"Suka main di sini, sayang? Kalau nanti bisa jalan, Egha pasti seru berlarian seperti kakak-kakak itu?" kuajak putraku ngobrol sambil sekilas memperhatikan balita lain yang sudah bisa dituntun atau berlarian di lapangan berumput hijau.

Bruukkk. Aaaaarrggh! Papaaaa!

Aku sigap mengangkat putraku begitu stroller terjungkang. Kereta beroda tiga itu ditabrak oleh tubuh mungil yang tadi berlari, dan sekarang melengkingkan tangis sambil mencoba bangkit duduk. Baby Ghaazi yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status