Share

Bab.39 Duh, Hati. Maafkan lah Diri Ini?

Seperti dugaanku pagi ini Erland sudah berangkat kerja ketika aku datang rumah baru kami. Pintu masih bisa kubuka dengan kunci sidik jari, tapi kini harus kutambahkan sederet pasword yang juga masih sama.

Aku langsung ke kamar utama di lantai dua untuk mengambil baju ganti tambahan untukku dan baby Ghaazi. Kuputuskan datang pada saat Erland tidak ada karena memang belum siap bertemu, bahkan baby Ghaazi tidak kubawa supaya bisa lebih cepat dan ringkas menuntaskan rencana pagi ini.

Hari ketiga menginap di rumah Om Rudi, kupikirkan langkah yang harus kuambil setelah mendengarkan nasihat orangtua Rivana dan tentu saja orangtuaku.

"Kenapa tidak pulang ke rumah, Nak? Kamu khawatir bunda jadi terbebani memikirkan nasibmu dan cucu bunda ya?" Bunda mengelus pucuk kepalaku ketika tangis tanpa suara kulabuhkan dalam pelukannya.

Kuanggukan kepalaku membenarkan kata-katanya, lama aku hanya mendekap tubuh beliau mengumpulkan kekuatan sebelum mulai bercerita. S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status