Share

59. Yang ditunggu nikmatnya

Benar kata Mawar, semua yang terjadi memang sebaiknya dikatakan. Dengan begitu akan lebih mudah menyelesaikannya. Seperti rasa cemburunya pagi tadi pagi Nasya.

Awalnya Hana hanya ingin memendamnya saja. Tetapi ternyata begitu menyakitkan untuk ditelan sendiri dalam keadaan bulat-bulat. Dan siang tadi akhirnya Hana mengatakan semuanya.

Mengungkapkan isi hatinya pada suaminya. Dan ternyata respon Aji tidak terduga. Suami bocahnya itu justru membuatnya salah tingkah. Dan sekarang semua kembali normal.

Seperti yang dikatakan siang tadi saat makan, Hana sekarang tengah menunggu Aji di parkiran. Sebentar lagi malam datang dan dia sudah melepaskan jas dokternya. Hanya kain tipis yang membalut tubuhnya sekarang.

"Maaf ya membuatmu menunggu lama," ucap Aji dengan napas terengah-engah karena berlari.

"Kenapa harus lari, aku tidak apa-apa." Hana mengulurkan tangannya mengusap pelipis Aji yang berkeringat.

"Aku ingin cepat sampai dan menemuimu," jelas Aji. Ditampilkannya senyum manis yang sedikit
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status