Share

Gadis Bernama Lula

Tenggorokan Dejan terasa gatal dan badannya remuk redam sepulang dari mengantar Kintan survey lokasi cabang. Kepalanya pusing setiap kali hendak beranjak dari tempat tidur. Suhu badan di termometer menunjukkan angka 38,5°C. Dia hanya meringkuk di balik selimut karena kedinginan, tetapi wajahnya terasa panas dari dalam.

Dejan mengabaikan beberapa pesan yang masuk ke ponselnya. Dia sempat melihat sekilas, ada nama Kintan, seorang karyawan, dua orang klien, dan beberapa grup yang notifikasinya berisik—yang akhirnya dia bisukan. Perut yang keroncongan tidak cukup memotivasinya untuk bangun dan mencari pengganjal lapar.

Sebuah suara ketukan terdengar dari pintu. Pak Doni memanggil dari luar. Karena pintunya dikunci, mau tidak mau Dejan akhirnya bangun dan membukakan meski jalannya sempoyongan.

"Barusan Kintan telepon. Untung Papa sendiri yang angkat."

Mata Dejan membelalak. Dia lupa bahwa Kintan pasti mempunyai nomor telepon rumah mereka. Kalau sampai mamanya yang mengangkat telepon, habis
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status