Share

Keributan Besar di Mall

Bekas memerah di pipi Dejan akibat tamparan Dinda masih sedikit terlihat. Sakitnya tidak seberapa, tetapi malunya sampai ke ubun-ubun. Kalau keributan itu sampai terunggah di internet, entah seperti apa reaksi orang tua dan keluarganya. Selama ini, Dejan dikenal sebagai sosok berwibawa dan tidak neko-neko.

"Itu Lula, Din. Cewek yang pernah gue ceritain ke lo karena dijodohin sama nyokap."

Dejan memelankan suaranya dan memberi penekanan. Dia berusaha sabar meski rahangnya mengeras dan tangannya mengepal karena menahan amarah.

"Dan lo suka?" Dinda melotot.

"Enggak. Sumpah! Gue terpaksa—"

"Kintan lagi sedih karena lo ngilang gitu aja, tapi lo sendiri malah asyik jalan sama cewek lain. Enggak habis pikir gue, Jan."

"Gue sama sekali enggak ada pikiran untuk mempermainkan Kintan. Tadi pun kami masih WhatsApp-an kayak biasa."

"Beberapa hari ini Kintan sering curhat ke gue. Dia tertekan karena terus didesak sama orang tuanya. Dan apa yang gue lihat hari ini? Lo ternyata enggak jauh beda sama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status