Sisca berjaga di sampingnya hingga ketiduran.Sisca tidak hanya ketiduran, jari tangan mereka bahkan saling berpegangan.Sudut pandang foto ini adalah sudut dari pacar.'Foto ini .... Bosan opname?'Zayn mengomentari, "Kenapa opname? Kekerasan rumah tangga?"Setelah mengirimkan komentar.Zayn menginjak pedal gas dan berkata kepada Nancy, "Beli sedikit buah untuk menjenguk temanku di rumah sakit.""Teman? Pak Hendra? Ada apa dengannya? Apa dia sakit?"Zayn tersenyum berkata, "Nggak tahu benar sakit atau nggak."'Mungkin saja dia hanya pura-pura.'...Di dalam rumah sakit.Bu Siti barusan mengantar makan malam dalam Cemara Praya.Hendra hanya bisa makan bubur malam ini karena barusan operasi.Tangan kanan Hendra tidak bisa bergerak, jadi Sisca yang menyuapinya makan bubur.Hendra mengatakan suapan pertama sangat panas.Jadi, Sisca meniup beberapa kali, lalu berkata, "Sekarang sudah nggak panas."Barusan Hendra memakan sesuai bubur ....Pintu kamar terbuka, suara yang muncul adalah suara
Zayn merasa tidak asing terhadap nama ini. Dia tiba-tiba teringat dan berkata, "Aku ingat orang ini! Apakah dia memfitnahku? Merusak nama baikku?"Nancy buru-buru berkata, "Apa kamu salah lihat? Cerita homo kenapa merusak nama baikmu?""Dia menulisku sebagai pihak cewek, apa itu bukan mempermalukanku? Kenapa Hendra malah jadi cowonya?"Nancy tertawa.Ternyata ini yang dipermasalahkan.Nancy takut dituntut oleh Zayn, jadi dia mencoba pembelaan diri, "Mungkin saja ke depannya kamu yang menjadi pria dan Hendra yang menjadi wanitanya. Kebanyakan cerita seperti ini sebenarnya nggak jelas. Biasanya yang terlihat di pihak wanita sebenarnya adalah pihak pria."Sisca berkata dengan ragu, "Setelah aku baca, aku nggak merasa Hendra adalah prianya. Kalau dia menjadi wanita, citranya akan hancur. Zayn yang romantis dan nakal lebih cocok."Hendra terdiam.Zayn juga terdiam!'Apa yang dikatakan Sisca?!'Ekspresi Zayn menjadi sangat masam! Dia berteriak, "Bukan! Sisca, apa aku terlihat seperti wanita
Hendra sangat tersentuh. Dia menundukkan kepala dan menempelkan keningnya di kening Sisca. "Saat itu aku nggak di sampingmu, aku terus melihatmu dari belakang. Kenapa saat itu kamu menangis?""Aku teringat padamu. Aku ingin kembali ke masa lalu, tapi aku nggak bisa. Akulah yang meninggalkan Hendra yang sempurna. Aku merasa sangat menyesal, jadi aku menangis."Sekarang melihat Hendra yang kembali setelah kehilangan.Mata Sisca tetap saja berkaca-kaca.Namun, kali ini bukan karena sedih atau menyesal, melainkan karena bersyukur. Takdir pernah mempersulit mereka, juga mempersatukan mereka lagi.Hendra memegang erat tangan Sisca hingga kedua telapak tangan bersentuhan dan menjadi hangat.Hendra menatapnya dengan tatapan lembut, dia juga berkata dengan suara yang jelas, "Sisca, kamu nggak pernah meninggalkanku. Sesering apa pun kita berpisah, aku tetap akan menemukanmu, memelukmu dan memberitahumu berkali-kali kalau aku mencintaimu dan hanya mencintaimu."Sejak awal sampai akhir, Sisca teta
Sisca menjawab, "Iya, kita pergi."Sisca mengiyakannya karena dirinya yang masih sakit....Keesokan pagi.Alex membawakan dua set baju yang lumayan formal beserta surat-surat yang bersangkutan.Sisca memakai mekap, bahkan mengeritingkan rambutnya dan memakai terusan putih sabrina yang indah.Sisca sudah lama tidak mekap dengan indah, dia berdiri di depan Hendra dengan sepatu hak tingginya. Tapi, Sisca tidak nyaman karena terus ditatap oleh Hendra, dia menanyakan, "Cantik, nggak?""Cantik. Kamu selalu cantik."Pujian Hendra memang tidak menyembunyikan apa pun.Sisca mengambil dasi di samping dan memakaikannya.Hendra juga menundukkan kepalanya.Sisca mengikatkan dasi dengan simpul eldredge. Biasanya Hendra lebih sering memakai simpul yang sederhana."Aku jarang melihat simpul ini."Sisca menyimpulkan dasinya, lalu bantu merapikan kerah kemejanya. "Ini adalah simpul eldredge. Aku baru mempelajarinya karena lebih cocok di acara formal. Bagus, nggak?""Bagus. Tapi, Nyonya Sisca, kita haru
Hendra menuliskan, "Bertugas sesuai sertifikat."Foto yang diunggah adalah dua lembar akta kawin yang mencolok dan dua buah tangan yang membentuk tanda hati dengan cincin nikah.Unggahan foto ini seperti bom yang meledak di lautan dalam.Ledakan yang kuat mengejutkan semua penonton.Zayn berkata, "Penungguan delapan tahun akhirnya berhasil!"Vonny berkata, "Aku adalah penyelamat kalian berdua! Tanpa aku, bagaimana mungkin kalian punya nyawa untuk ke KUA. Cepat undang aku duduk di kursi VIP."Nancy berkata, "Aduhhh!!! Kenapa kamu berhasil menjebak Sisca!!! Aku mau menangis!!!"Caleb berkata, "Perlakukan adikku dengan baik. Kalau kamu berani menindasnya, tunggu saja pukulanku."Moonly berkata, "Kakak Ipar, momen begitu bahagia seharusnya kamu menang lotre!"Billy berkata, "Selamat, ya. Cita-citamu tercapai."Sherine berkata, "Semoga kalian bersama selama-lamanya."Alex mengomentari, "Pak Hendra, cepat kembali kalau sudah selesai. Dokternya sudah mengamuk di sini! Aku sudah nggak sanggup!
"Hendra, bisakah kita bersama selamanya?"Sisca Limanta yang masih 18 tahun memeluk Hendra Setiawan dengan wajah yang tersipu dan tatapan penuh rasa sayang."Bisa."Hendra hanya menjawabnya satu kata yang tegas sambil menatap wajah Sisca yang indah dengan tatapan membara, kemudian langsung menurunkan pinggangnyaSakit!Di saat ini, punggung Sisca langsung bergetar, dia pun mengulurkan jari tangannya ke lengan Hendra yang kuat.Sisca jelas-jelas merasa sangat sakit, tapi dia tetap tersenyum terhadap Hendra sambil mengucapkan, "Hendra, aku mencintaimu."Hendra dengan lembut mencium air mata di sudut mata Sisca dan memeluknya dengan erat, sambil berbicara di samping telinganya, "Sisca, kamu ... milikku selamanya."Sisca merangkul leher Hendra dengan erat seakan-akan seperti putri duyung yang pertama kali merasakan rasa cinta di dunia.Akan tetapi, pada akhirnya Sisca baru mengerti kalau kata selamanya hanya menggambarkan momen panas di saat itu.Kata mencintai tetap saja tidak bisa menand
Adrian adalah orang yang kejam, kalau Sisca tidak menurutinya, maka kondisi ibunya dan Hendra akan menjadi semakin buruk.Sisca tidak punya cara lain ....Sisca menarik napas yang dalam, dia pun menatap hakim sambil menjawab dengan tegas, "Benar, pada tanggal 6 Juni jam sepuluh malam, aku duduk di sebelah Hendra dan melihatnya menabrak seseorang hingga meninggal."Hendra yang berdiri di kursi terdakwa langsung terkejut, tatapan matanya yang bersinar tadi pun langsung lenyap."Terdakwa Hendra, apakah ada yang masih ingin kamu katakan?"Tatapan Hendra langsung menjadi sangat gelap dan menyeramkan, dia menatap Sisca dengan sangat pasrah dan kebencian.Dia pun menjawab, "Nggak ada."Perempuan yang sangat dicintainya malah dengan tega menuduh kalau dirinya adalah pembunuh.Hendra menerima pengkhianatan dari seluruh dunia, tapi kenapa orang itu adalah Sisca!Tok!Palu ruangan persidangan berbunyi."Terdakwa Hendra melanggar Pasal 310 Ayat 4 dan menyebabkan kematian penggugat Peter. Kini, pen
Enam tahun berlalu.Sebuah layar LED di kawasan pusat CBD yang paling ramai di Kota Aroha sedang memutarkan sebuah wawancara."Beberapa waktu ini, Grup SY memasarkan secara terbuka di bursa efek Kota Lamona. Grup SY hanya menggunakan enam tahun untuk membangun perusahaan wirausaha menjadi perusahaan sekuat sekarang. Pemegang saham dan CEO Grup SY adalah Hendra Setiawan. Dia menjadi legenda di bursa efek Kota Lamona, selain itu, seminggu yang lalu dia bahkan menjadi sampul majalah 'Buzz'. Hari ini, kami sangat beruntung bisa mewawancarai Pak Hendra untuk menceritakan bagaimana dirinya membangun Grup SY menjadi sebuah perusahaan yang begitu kuat."Sisca dengan kecewa keluar dari Gedung Minor sambil membawa kertas CV, dia langsung melihat pria yang bersinar terang di layar besar.Seorang pria yang sangat putih dan tampan, dengan setelan abu-abu dan dasi perak, dia meletakkan tangannya yang besar dan panjang di atas paha. Dia duduk tegak santai, sambil menunjukkan senyuman sopan saat mengh