Share

Karena Masih Perawan

Panji mengedipkan sebelah mata. “Mau check in sekarang?”

Nyali Selma sukses menciut besar, bibirnya mencebik–menahan tangis–menatap seringai di wajah pria itu. Jangan samakan dirinya dengan gadis kecil yang doyan dikencani om-om hidung musang di luar sana, toh ia bisa mendapatkan segala kemewahan tanpa perlu repot keluar-masuk hotel berbintang. Gadis itu tidak bisa mengontrol debaran jantungnya, pun dengan Panji yang semakin mendekatkan wajahnya.

Plak!

“Ah!” Panji sontak menjauhkan wajahnya dari jangkauan Selma. “Bisa-bisanya tanganmu menampar mukaku! Ini muka yang sudah menyelamatkan kamu, babak-belur ini gara-gara kamu!” cerocos pria itu, sesekali meringis kesakitan.

“Om Panji jangan bikin niat baik aku berubah jadi sebaliknya, ya!”

“Tcih! Punya niat baik apa, kamu?” tanya Panji, terdengar meremehkan.

Selma menoleh jendela, menghindari intimidasi mata Panji. Gadis itu lantas mengatakan, “Nggak jadi, mending aku pulang jalan kaki daripada sampai rumah udah rusak sama Om.”

Pria itu ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status