Share

Bab 46: Bertemu Hanum

Dana menghela napas panjang kemudian buru-buru meneguk minuman. El kalau sudah ngomel bisa mengakibatkan hipertensi.

“Aku yakin Lintang sudah ngerjain tugasnya. Dua jurnal jatah dia pasti sudah direview. Iya, kan, Lin?” Kali ini manik mata gelap milik Dana menyelusup ke rongga mata Lintang.

Sembari menghabiskan makanan yang terlanjut masuk ke mulut, Lintang mengangguk. “Aku sudah review walaupun nggak sempurna,” ujarnya setelah isi mulut melewati tenggorokan. “Abang tahu, kan, kalau toko suamiku kebakaran. Nggak mungkin aku sibuk sendiri sementara dia pontang-panting. Aku harus bantuin dia ngurus macem-macem.” Lintang meminta permakluman sembari memasang tampang memelas. Selama ini, El cukup bisa ditaklukkan kalau ia raut mukanya seperti manusia paling menderita sedunia.

“Hasil riset kualitas air sudah kamu pelajari?” El masih belum melepaskan cengkeramannya meski suaranya mulai melunak.

Anggukan kepala dan senyum Lintang berhasil menurunkan tensi El. “Syukurlah kalau kerjaanmu sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status