Share

Bab 49: Modus

“Kamu harus dengar ceritaku.” Satya meraih tangan Lintang ketika istrinya menjeda bacaan Qurannya.

Lintang mengigit-gigit bibir. Ucapan istri ketua RT kembali terngiang di telinga seperti dengungan suara lebah. Pikirannya berkelana. Semua pikiran buruk tentang Satya dan Hanum ketika berada di rumah ini mengisi rongga kepalanya. Setelah sempat berdamai dengan masa lalu Satya, kini ia harus kembali menelan pil pahit.

“Bu Arini hanya melihat semuanya dari luar. Dia tidak tahu apa-apa tentang aku dan Hanum.” Satya berusaha meyakinkan Lintang. Manik matanya menerobos kedalaman mata Lintang yang tersaput kabut.

Dalam hati Lintang terus merapal istigfar, memohon kepada Allah agar tidak terlepas satu kata buruk pun dari lisannya. Ia memang kecewa, tetapi tidak ingin berkata kasar pada suaminya.

“Hanum memang kadang ke sini, bawa makanan dan kami makan bersama.”

Seketika Lintang merasa waktu berhenti dan ia tersedot ke dalam lubang hitam tak berujung. Kejujuran Satya membuat hatinya menci
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status