Share

Bab 66: Alibi Pak Handoko

Pak Handoko terdiam sesaat, mencoba mengorek alibi di rongga kepalanya. “Saya pikir perusahaan butuh efisiensi dan penghematan dan pewarna dari Tiongkok bisa jadi salah satu cara untuk menghemat. Kita butuh banyak biaya untuk membangun kantor pusat, Mas.” Lelaki itu berkata dengan tenang. Ia telah berhasil menguasai dirinya kembali.

“Sebagian dana sudah tercover asuransi, Pak. Kita memang masih perlu banyak uang, tapi bukan begitu caranya.” Nada suara Satya penuh tekanan. “Lagi pula Anda tidak membicarakan dulu dengan Evan dan saya. Mestinya urusan sepenting itu dibicarakan dulu dengan kami berdua. Minimal dengan Evan.”

“Urusan pabrik, saya lebih berpengalaman dibanding Mas Evan. Saya juga tidak mungkin gegabah memutuskan tanpa mempertimbangkan dulu masak-masak.” Emosi Pak Handoko mulai tersulut. Sejak lama ia memendam gelombang di dalam hati. Di bawah perintah pimpinan dengan usia jauh lebih muda sungguh sangat tidak menyenangkan. Ia muak dengan semua itu.

“Saya tahu itu. Tapi, uru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
selidikin dulu pengunduran diri pk Handoko dgn tiba2 dn juga kenapa pas ada masalah pembelian warna yg dr jerman d ganti k cina dn juga barang nya masi d kensel .jangan mau d ganti dgn orang dr dia .yg tuk nutupin perbuatan nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status