Share

Bab 74: Malam Sebelum Pergi

Satya menghela napas lalu mengukir senyum. “Kemarin-kemarin, aku masih banyak mikir. Aku melakukan semua sebagiannya karena tanggung jawab sebagai suami. Tapi mulai saat ini aku melakukan semuanya dengan cinta karena hatiku sudah menjadi milikmu.”

Sekian detik Lintang tercenung. Semua yang didengarnya seolah tidak nyata. Ucapan Satya seperti mantra gaib yang melempar dirinya ke dalam angan-angan. Ia kembali menjejak dunia nyata ketika bibir Satya mendarat di dahinya. Segera Lintang mencium punggung tangan Satya setelah suaminya menarik wajahnya menjauh.

“Saya ….”

Belum sempat Lintang melanjutkan kalimat, Satya sudah menempelkan telunjuknya di bibir Lintang. “Bisa nggak mulai sekarang kamu nggak formal-formal gitu kalau ngomong sama aku?” Satya tersenyum jenaka. “Masa ngomong sama temen bisa akrab banget tapi ngomong sama temen satu selimut malah kaku.”

“Eng ….”

“Jangan bilang “saya” lagi kalau ngomong sama aku. Nanti aku mogok ngomong kalau kamu masih kayak gitu,” sergah Satya ce
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status