Share

Bab 75: Tabir Pak Handoko

Durasi rekaman pembicaraan telepon Pak Handoko dengan Paklik Soeroso memang tidak lebih dari lima menit, tetapi sudah cukup membuat otak Satya seperti dihempas badai.

“Rencana satu sudah dilaksanakan, Ndoro.” Suara Pak Handoko terdengar lirih.

“Katanya kemarin gagal?” Kali ini suara Paklik Soeroso terdengar penuh tekanan. Dari suaranya Satya bisa membayangkan raut muka pamannya ketika berbicara.

“Sudah bisa diatasi.”

“Bagus.”

Satya menghentikan rekaman. Ia mencoba membuka file ingatan di kepala, pekerjaan apa saja yang dilakukan Pak Handoko selama sebulan terakhir. Ingatannya melayang pada ulah Pak Handoko yang memesan pewarna dengan kandungan senyawa berbahaya. Setelah mendengar rekaman itu, Satya yakin jika ada maksud lain selain mengurangi beban biaya produksi. Namun, Pak Handoko menyebut rencana yang gagal sudah berhasil diatasi, artinya dia sudah melakukan sesuatu.

“Kapan rencana kedua dijalankan, Ndoro?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status