Share

Bab 73: Janji Satya

“Kebiasaan kamu banyak nanya.” Satya menatap Lintang gemas lalu meraih tangan kiri perempuan itu.

Meski kaget, Lintang membiarkan suaminya menggenggam jemarinya yang sedikit gemetar. Jantungnya serasa mau copot ketika Satya meletakkan tangannya di dada.

“Lah, bengong lagi. Katanya mau ngaji?” Satya tersenyum menggoda melihat Lintang hanya diam.

“Eh, iya,” ujar Lintang gugup sebelum akhirnya mulai membaca surah Al Waqiah. Susah payah ia menjaga agar tetap konsentrasi. Meski Satya memejamkan mata, tetap saja ulahnya membuat hati Lintang kebat-kebit.

Kedua mata Satya kembali terbuka ketika Lintang mengakhiri bacaan Qurannya. Ia menatap intens istrinya sembari mengukir senyum. Tatapan dan senyum yang membuat hati Lintang meleleh seperti es krim yang dibiarkan di udara terbuka. Pesona senyum Satya benar-benar membiusnya.

“Suaramu saat mengaji yang membuatku selalu ingin kembali dan tidak ingin pergi darimu.” Satya bangun lalu duduk bersila di hadapan Lintang. Akhirnya ia berkata jujur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status