Share

Kepergian Mardiah

Mardiah pergi begitu saja tanpa pemberitahuan kami. Mardiah mengatakan kepadaku bahwa dia ingin mengajak Hannah untuk menetap di Australia. Jika dia terlalu lama di Indonesia, rasa sakit itu akan membekas. Aku tidak mendukungnya untuk membawah Hannah. Hannah terlalu kecil untuk mengikuti ibunya.

Apalagi Mardiah selalu keluar malam. Itulah sebabnya aku dan mas Reza tidak mengizinkan dia membawah Hannah.

“Kita ke bandara, sebelum pesawatnya berangkat. Harus Mas!” ucapku.

Kami segera ke bandara. Seharusnya siang ini aku menemani Sali dan Aisha. Namun, aku katakan kepada mereka jika putri sambungku akan dibawah ke Australia. Sali dan Aisha mengerti keadaanku.

Kami melajukan mobil ke bandara Soekarno Hatta. Sesampai di sana, aku dan mas Reza berpencar. Ku harap Mardiah belum sepenuhnya pergi. Ini tidak sesuai dengan kesepakatan kami.

Hak asuh Hannah berada di tangan mas Reza. Mardiah seharusnya menghormati hal itu.

“Gimana Mas?”

Aku berlari ke arah mas Reza. Mas Reza menggelengkan kepala d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status