Share

37. Rindu padamu

"Tapi selama ini aku merasa nyaman dengan mbak. Jujur aku salut sama mbak, mbak wanita yang mandiri, tegar, cerdas dan juga cantik."

Aku tersenyum kecil. "Makasih atas pujiannya lho, hehehe."

"Jadi aku beneran ditolak nih, Mbak? Apa gak ada kesempatan untukku? Mungkin suatu saat nanti?" Ia balik bertanya dengan nada lirih. Kulihat wajah Mas Farid tampak kecewa.

Aku tersenyum kecil, merasa tak enak padanya. Pasalnya Mas Farid bukanlah tipeku. Usia Mas Farid masih jauh di bawahku, dia terlalu muda takutnya emosinya masih belum stabil, apalagi aku hanya seorang single mom. Selain butuh suami, akupun membutuhkan ayah untuk anakku. Ya, meskipun kadar kedewasaan seseorang tak bisa diukur dengan umur. Tapi hati tak bisa dipaksa, aku lebih menyukai seorang lelaki yang usianya minimal sepadan maupun lebih tua dariku, lebih dewasa.

"Maaf ya mas, aku gak mau memberikan harapan palsu. Lebih baik aku putuskan sekarang. Aku tidak bisa menjalin hubungan lebih dari ini. Maaaaaaf banget," jawabku hat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status